JATIMTIMES - Pelatih anyar Arema FC, Joel Cornelli mulai membeberkan bagaimana karakter permainan timnya pada musim depan. Menurutnya, pertahanan disebut sangat penting.
Datang sebagai pelatih debutan di Indonesia, Joel Cornelli tak segan membeberkan rencananya membangun tim Arema FC. Karena tim dengan julukan Singo Edan ini pada kompetisi Liga 1 musim 2023/2024 itu berada pada posisi terakhir.
Baca Juga : Kenalkan All New BeAT ke Komunitas Honda Malang, MPM Honda Jatim Gelar BeAT The Experience
Menurut Joel, kekompakan tim disebut sangat penting. Karena dari situ, tim akan bisa berjalan maksimal sesuai keinginan.
“Semua (pemain, pelatih hingga staf) harus kompak,” harap pelatih asal Brazil berusia 53 tahun itu.
Disinggung apakah akan menerapkan strategi permainan Jogo Bonito atau permainan khas Brasil pada Arema FC, Joel mengaku semua harus berjalan seiring. Karena menurutnya, tidak bisa sebuah tim hanya mengandalkan satu konsep permainan.
“Bukan selalu dari Brasil itu harus Jogo Bonito. Jika sudah ada dalam suatu tim, maka harus dibagi, karena bertahan harus lebih bagus,” ungkap Joel.
Dari sejumlah rekaman pertandingan dan komunikasi yang dilakukan dengan asisten pelatih Arema FC sebelumnya, Joel mengaku banyak mendapat masukan. Namun pada intinya, karakter sepak bola Malang dan Brasil hampir sama.
Dan rencananya, filosofi sepak bola yang akan diterapkan di Arema FC disebut akan menarik. Terlebih, pada musim lalu, Arema FC disebut sebagai tim yang banyak kebobolan.
Baca Juga : Pembangunan Sirkuit BMX Bertaraf Nasional di Kota Blitar Hampir Rampung
“Arema harus memiliki pertahanan yang bagus. Kemudian transisi baik dari bertahan ke menyerang atau sebaliknya harus cepat,” beber Joel.
Sebagai informasi, Joel Cornelli akan dibantu Claudio de Jesus sebagai penerjemah bahasa dari Brasil ke Indonesia. Claudio sendiri merupakan mantan pemain Arema era tahun 2004 hingga 2007 silam.
Di sisi lain, Arema FC juga mendatangkan enam pemain muda. Antara lain empat pemain dari Madura United Andrian Casvari (kiper), Iksan Lestaluhu (bek sayap), Salim Tuharea (sayap), dan Anwar Rifai (stopper). Kemudian Bayu Setiawan (bek sayap) dari PSS Sleman dan tim Pra-PON DKI Jakarta Daffa Fahish Nandriyanto (stopper).