JATIMTIMES - Aksi seorang pengamen di Jember yang diduga melakukan aksi ekshibisionisme atau menunjukkan kemaluannya viral di media sosial.
Hal itu diungkap akun Instagram @media.jember. Dalam unggahannya terlihat seorang pengamen mengenakan jaket warna cokelat dengan celana denim biru.
Baca Juga : Netizen Indonesia Ungkap Biaya Produksi Tas Dior Hanya Rp900 Ribuan
Sang pengamen terterlihat membawa gitar. Dia terlihat mengambil uang dengan membalikkan badan.
Dari balik kamera, terdengar suara seorang wanita yang menjelaskan bahwa sosok tersebut merupakan pengamen cabul. "Iki loh rek wonge seng jareku wonge cabul (ini loh orangnya yang kataku orangnya cabul)" ujar perempuan dalam video dikutip pada Kamis, (27/6/2024).
Sementara pada keterangan video dituliskan pengamen tersebut biasa beroperasi di wilayah Kencong, Jember.
Tak hanya itu. Pengunggah juga menuliskan ciri-ciri khas pelaku yang biasa diucapkan saat mengamen. "Ciri khasnya ngomong nya 'makasih cantik sambil pegang tangan'," tulis akun tersebut.
Setelah itu, pengamen tersebut akan memperlihatkan alat vitalnya bisa kondisi sekitar sepi.
Unggahan yang menjelaskan adanya pengamen cabul itu pun viral dan menuai beragam komentar warganet. Tak sedikit dari mereka keheranan mengapa sang pengamen masih diberi uang.
"Knp masih dikasih duit? Ngerekamnya gk dr depan aja kak?" ujar @farah****.
"Harusnya kasih pis tipis," komen @neno****.
"MalamĀ² ngamen di pedesaan," kata @away***.
Dampak Korban Ekshibisionisme
Dilansir dari berbagai sumber, seseorang yang menjadi korban ekshibisionisme biasanya akan merasa ketakutan, kaget serta marah. Bahkan ada beberapa yang mengalami trauma.
Di Afrika, lebih dari 30 persen pelaku ekshibisionisme akan melanjutkan aksi mereka menjadi aksi kejahatan seksual seperti melakukan serangan seksual fisik.
Penyebab Melakukan Ekshibisionisme
Dilansir dari laman resmi alodokter.com, penyebab ekshibionisme belum diketahui secara pasti. Namun, penderita ekshibisionisme umumnya adalah pria dan ini diduga karena kebanyakan pria merasa bangga terhadap alat kelaminnya.
Ada beberapa kondisi yang dinilai dapat meningkatkan risiko seseorang menderita ekshibisionis, yaitu:
- Gangguan perilaku antisosial
- Kecanduan alkohol
- Ketertarikan seksual terhadap anak-anak (pedofilia)
- Hiperseks
- Kekerasan pada masa kanak-kanak, baik secara seksual, fisik, maupun emosional
- Gangguan kepribadian narsisistik
Baca Juga : Apa itu Food Grade? Ini Pengertian dan Jenis-Jenisnya
Selain faktor di atas, perilaku ekshibionisme juga diduga berkaitan dengan kondisi di bawah ini:
- Depresi
- Gangguan bipolar
- Gangguan kecemasan
- ADHD
- Penyalahgunaan napza.