JATIMTIMES - Dalam era modern ini, kesadaran akan bahaya junk food semakin meningkat. Namun, banyak dari kita tidak menyadari bahwa junk food versi lokal juga berisiko tinggi terhadap kesehatan.
dr. Prama Aditya, B.Med. Sc., MKes., Aifo, seorang Dokter Umum dan Konsultan Gaya Hidup Sehat menjelaskan junk food mengacu pada makanan yang mengandung kalori, lemak, gula, dan garam yang tinggi. Junk food juga ada banyak jenisnya. Seperti junk food lokal dan barat.
Baca Juga : Resep Bakso by Chef Devina Hermawan, Memanfaatkan Stok Daging Kurban
Seperti cilok, cimol, cuanki, gorengan, dan kerupuk yang merupakan junk food lokal rupanya memiliki dampak yang sama berbahayanya dengan junk food barat seperti burger, pizza, nugget, dan fried chicken.
Prama mengungkap bahwa meskipun junk food lokal seringkali dianggap lebih sehat dibandingkan junk food barat, kenyataannya tidak demikian. Junk food lokal tetaplah makanan yang harus dihindari, terutama bagi mereka yang sudah memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, hipertensi, atau autoimun.
"Banyak orang yang gak sadar bahwa junk food kearifan lokal itu lebih banyak bentuknya seperti cilok cimol cuanki, bisa kaya gorengan, bisa kayak kerupuk. Kesannya itu bukan junkfood yang bule tapi junkfood lokal tanda kutip "lebih sehat". (Jawabannya) nggak lebih sehat, tetap aja kalau misalkan kita makannya sering ataupun misalkan kamu sudah ada kondisi-kondisi banyak resiko penyakit, seperti diabet, tensi tinggi, remaja jompo. Coba mulai pertimbangan junkfood karifan lokal nya mulai dikurang kurangin," jelas Prama, dikutip dari Instagram pribadinya @drpramaaditya, Kamis (20/6).
Berikut beberapa alasan mengapa junk food lokal tetap berbahaya:
1. Kandungan Gizi yang Rendah: Meskipun makanan seperti cilok dan cimol terlihat sederhana, mereka umumnya tinggi karbohidrat dan rendah nutrisi penting lainnya.
2. Proses Pengolahan: Banyak junk food lokal digoreng dalam minyak yang sudah dipakai berulang kali, meningkatkan kandungan lemak trans yang berbahaya.
3. Efek Peradangan: Junk food dapat memicu peradangan dalam tubuh, yang dapat memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada.
Tips Menghindari Junk Food Lokal
1. Perhatikan Asupan Harian: Sadari apa yang Anda makan setiap hari. Mulailah mengurangi konsumsi junk food lokal dan beralih ke makanan yang lebih sehat dan alami.
2. Masak Sendiri: Memasak makanan sendiri di rumah memungkinkan Anda mengontrol bahan dan metode pengolahan, mengurangi risiko konsumsi bahan berbahaya.
Baca Juga : Puguh Wiji Pamungkas Gagas Pendampingan Wirausaha bagi Pekerja Migran
3. Pilih Camilan Sehat: Gantilah gorengan dan kerupuk dengan camilan yang lebih sehat seperti buah-buahan, kacang-kacangan, atau yogurt.
4. Perhatikan Porsi: Jika Anda ingin sekali-kali menikmati junk food lokal, perhatikan porsinya dan jangan terlalu sering.
5. Baca Label: Jika membeli makanan kemasan, selalu baca label untuk mengetahui kandungan gizi dan bahan yang digunakan.
Junk food lokal mungkin terlihat lebih sehat dibandingkan dengan junk food barat, namun dampaknya ternyata secara medis tetap membahayakan.
"Jadi kalau kamu mau lebih sehat coba pilih dan sadari apa yang kamu makan sehari-harinya. Jangan mikir kayak ah icip doang nggak akan ngaruh, kalo untuk kamu yang memang udah ada penyakit misalkan kayak autoimun itu (makan junkfood lokal) ngaruh banget," pungkas Prama.