JATIMTIMES - Arham, pemilik akun Instagram Movieroger dan penikmat film yang gemar menulis review, berbagi pengalamannya menonton serial "Joko Anwar’s Nightmares & Daydreams" melalui akun X pribadinya @aammuhammad_.
Namun ia menegaskan bahwa ulasan serial ini adalah ulasan pribadinya, setelah berbincang dengan teman sesama pecinta film.
Baca Juga : Arya Penangsang: Kisah Dendam dan Kehormatan di Bawah Bayang-Bayang Menara Kudus
Di awal unggahannya, Arham mengaku sempat kebingungan dengan maksud serial ini. Namun, setelah berdiskusi dengan teman-teman, menonton teori di YouTube, dan membaca ulasan di X, dia mendapatkan beberapa pemahaman penting. Berikut ini ulasan Arham yang dirangkum melalui X pribadinya.
1. Perang Potensial dengan Agartha: Serial ini membahas kemungkinan perang antara penduduk Bumi dan warga Agartha (penghuni hollow earth).
2. Penduduk Agartha Sebagai Sekte: Orang-orang yang tampak seperti sekte atau setan dalam serial ini adalah penduduk Agartha yang bertujuan menjajah Bumi.
3. Antibodi: Mereka yang melawan Agartha disebut 'Antibodi', yang merupakan orang-orang yang gagal direkrut menjadi warga Agartha. Menariknya, mereka tidak bisa menua dan kemungkinan bisa melakukan perjalanan waktu untuk merekrut anggota baru.
4. Nilai Moral di Setiap Episode: Setiap episode mengandung nilai moral dengan memotret masalah sosial yang terjadi di sekitar kita.
5. Timeline yang Rumit: dari episode 1-7, setiap episode memiliki latar waktu berbeda. Berikut urutan waktu yang lebih mudah diikuti:
1. Episode 4 (1985)
2. Episode 5 (1997)
3. Episode 1 (2015)
4. Episode 3 & 6 (2022)
5. Episode 2 & 7 (2024)
Arham merangkum urutan kejadian sebagai berikut:
1. 1984-2084: Agartha menyewa kotak pos No. 888 selama 100 tahun untuk menyebarkan ideologi dan membentuk sekte.
2. 1985: Wahyu mendapat informasi dari Supreme Being di Jakarta dan mencari kandidat Antibodi.
3. 1999 & 2002: Bandi muncul setelah menghilang, kemudian hilang lagi. Tahun 2004, Dewi mencari Bandi.
4. 2015: Panji menitipkan ibunya di panti jompo yang merupakan sekte Agartha.
5. 2022: Rania mendapat koneksi ke saudara kembarnya di Agartha, sementara Ali direkrut oleh Dewi.
6. Awal 2024: Antibodi menyusup ke Agartha dan melawan mereka.
Baca Juga : Sunan Pakubuwono IV: Raja Religius dan Pejuang Hukum Syariat yang Dijuluki Sinuhun Wali
7. Akhir 2024: Iyos & Ipah mengadopsi Syafin, keturunan penduduk Agartha.
Selain itu, Arham menemukan beberapa pesan tersembunyi yang mengaitkan serial ini dengan film-film Joko Anwar lainnya, seperti "Pengabdi Setan" dan "Gundala":
1. Sekte Herosase (Pintu Terlarang, 2009): Bisa jadi adalah warga Agartha.
2. Sekte di Pengabdi Setan (2017 & 2022): Mungkin juga warga Agartha.
3. Ornamen Kostum Gundala: Didapat dari pabrik Elsenblume, sama dengan logo di lift episode 7 NAD.
4. Ridwan Bahri sebagai Antibodi: Mungkin juga membentuk superhero untuk penduduk Bumi.
5. Fachri Albar & Asmara Abigail sebagai Antibodi: Mungkin melakukan perjalanan waktu ke latar waktu "Pengabdi Setan."
6. Egi Fedly sebagai Wartawan: Sama dengan karakter Budiman di "Pengabdi Setan."
Arham juga mencatat ada beberapa part dalam serial ini yang menurut dia kurang, di antaranya sebagai berikut.
1. CGI yang Kasar: Terutama di episode 1 & 4. Pembuatan CGI makhluk misterius memakan waktu dua tahun tetapi hasilnya belum memuaskan.
2. Plothole: Banyak celah yang mungkin sengaja dibuat untuk Season 2, tetapi sebaiknya diberikan konteks lebih jelas soal worldbuilding.
3. Cerita yang Tergesa-gesa: Episode 7 terasa terburu-buru dalam mengumpulkan Antibodi melawan Agartha tanpa penjelasan yang memadai.
"Joko Anwar’s Nightmares & Daydreams" adalah karya yang mendobrak industri perfilman Indonesia dengan genre baru yang belum pernah tersentuh. Dibuat dengan artsy dan worldbuilding yang besar, serial ini menunjukkan imajinasi Joko Anwar yang kaya. Arham berharap lebih banyak filmmaker lain mengikuti jejak Joko Anwar, memperluas genre film, dan terus mengembangkan industri perfilman Indonesia.
Untuk diketahui, serial ini mengisahkan fenomena fiksi ilmiah supernatural terungkap dalam koleksi tujuh cerita mencengangkan yang saling terkait buah imajinasi sang penulis-sutradara, Joko Anwar. Series garapan Come and See Pictures bersama Netflix ini resmi tayang perdana pada 14 Juni 2024 dan berisi 7 episode.
Serial ini diperankan oleh beberapa aktor dan aktris kenamaan. Seperti Ario Bayu, Marissa Anita, Lukman Sardi, Nirina Zubir, Yoga Pratama, Kiki Narendra Sita Nursanti, Fachry Albar, Asmara Abigail.
Hingga berita ini ditulis, serial "Joko Anwar’s Nightmares & Daydreams" menjadi 10 acara TV teratas di Indonesia, hari ini, Selasa (18/6).