JATIMTIMES - Politisi muda Partai Demokrat Fairouz Huda mendorong agar Koalisi Indonesia Maju (KIM) bisa berlanjut di Kota Malang untuk gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Sebagai informasi, KIM merupakan pengusung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu.
KIM sendiri terdiri dari 10 partai. Yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat. Serta 4 partai non-parlemen yaitu PBB, Partai Gelora Indonesia, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Garuda.
Baca Juga : Puguh Wiji Pamungkas Banjir Dukungan Jadi Bupati Malang, Warga Pasang Baliho Sukarela
"Dimana partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang kemarin memenangkan Pak Prabowo-Gibran, saat ini berkoalisi untuk memenangkan Khofifah-Emil," jelas Fairouz.
Sehingga dalam hal ini, dirinya berharap agar kondisi serupa juga terjadi di Kota Malang. Dimana partai yang sudah tergabung dalam KIM, bisa tetap menyatupadukan visi untuk meraih kemenangan dalam gelaran Pilkada.
"Ini harapan saya sebagai bakal calon. Jadi arah angin yang sudah konkret di Jawa Timur, itu berhembus di Kota Malang," imbuh Fairouz.
Di sisi lain, saat ini dirinya juga tengah memburu rekom dari Partai Demokrat untuk bisa maju dalam kontestasi Pilkada Kota Malang sebagai calon N2. Meskipun tengah memburu tiket rekom, aliran dukungan terus berdatangan ke sosok yang juga dikenal sebagai tokoh pemuda ini.
"Kami soal pasangan sih tergantung arah politik nanti. Ini kan dinamis, ya. Cuman kan memang idealnya itu sesuai dengan perkembangan politik yang ada di Jawa Timur," jelas Fairouz. Namun menurutnya, dia bisa menjadi prioritas karena merupakan kader asli Partai Demokrat.
"Tapi kalau yang secara formal menjadi kader, punya KTA (kartu tanda anggota), itu hanya saya. Nah ini kalau di internal partai Demokrat, tentu saja menjadi prioritas utama," imbuh Fairouz.
Baca Juga : Cabup PKB Syahrul Munir daftar Penjaringan Partai Demokrat
Di sisi lain, kendati telah yakin bakal mengantongi tiket rekom untuk maju Pilkada Kota Malang, dirinya tetap menjalin komunikasi. Baik secara internal Partai Demokrat dari tingkat DPD hingga DPP, juga komunikasi dengan tokoh lain untuk kemungkinan koalisi.
"Komunikasi kami tidak hanya berhenti di DPC, tapi kemudian di DPD dan DPP semakin hari juga semakin baik. Tinggal nunggu waktu saja untuk memformalkan rekomendasi itu, sembari kita merajut komunikasi untuk mendapatkan calon pasangan," tuturnya.
Termasuk juga untuk berkomunikasi dengan partai politik (parpol) lain. Ia mengklaim bahwa sejumlah partai telah menyambut rajutan komunikasi politik yang ia bangun.
"Sekitar 5-6 hari lalu, sudah mendapatkan dukungan dari DPC PAN Kota Malang. Itu dukungan politik yang luar biasa. Karena di luar partai saya sendiri ya, kan," jelasnya.
