JATIMTIMES - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) mengajak alumni pondok pesantren yang memiliki usaha untuk melek digital. Hal ini direalisasikan melalui kegiatan "Pelatihan Kewirausahaan Digital".
Kegiatan tersebut terselenggara lewat program One Pesantren One Product (OPOP) Academy yang bekerja sama dengan Gojek Tokopedia (GoTo), Rabu (12/6/2024), di ruang rapat Aria Wiriaatmadja Kantor Diskop UKM Jatim.
Pelatihan wirausaha digital ini diikuti kurang lebih 100 orang peserta, dari 5.000 orang pendaftar yang telah lolos seleksi administrasi. Peserta dikhususkan bagi alumni pesantren yang telah memiliki usaha.
Kepala Diskop UKM Jatim Andromeda Qomariah menjelaskan, kegiatan ini memberikan manfaat bagi ekosistem wirausaha pemula alumni pesantren. Ini merupakan salah satu upaya pemerintah bersama GoTo agar para pelaku UMKM, khususnya dari alumni pesantren, dapat naik kelas.
"Jika saat ini usaha alumni pesantren masih kecil belum berbasis digital maka akan naik kelas menjadi usaha menengah melalui beberapa keahlian yang akan diajarkan oleh PT GoTo mulai dari pemasaran, fotografi produk, packaging hingga managemen bisnis sehingga jaringan usahanya semakin luas," ujarnya.
Dia menjelaskan, program ini merupakan pelatihan bisnis bagi pelaku usaha sosiopreneur yang dikemas dengan metode tatap muka dan daring. Event ini digelar guna memberikan dasar-dasar pengetahuan berbasis digital dengan materi disesuaikan dengan tingkatan
"Kegiatan ini menjadi media strategis bagi pengembangan usaha dikalangan pesantren sehingga makin melek digital, diharapkan menjadi wahana strategis untuk meningkatkan kemampuan pelaku usaha pesantren untuk dapat lebih kreatif, inovatif dan meningkatkan kolaborasi melalui teknologi sehingga wirausaha pesantren makin kompetitif," jelasnya Andromeda.
Baca Juga : Desa Ngabab Raih Terbaik I Pelaksana Gotong-Royong se-Jatim, Pemkab Malang Berikan Apresiasi
Sekretaris OPOP Jatim Mohamad Gofirin menjelaskan, lewat program ini, pihaknya menargetkan 1.000 alumni pesantren yang jelas sudah memiliki usaha bisa terjangkau untuk ikut pelatihan selama tahun 2024 ini. Secara keseluruhan, program ini meliputi kelas daring dan offline, masing – masing 4 kali.
“Saya juga berharap alumni – alumni pesantren menjadi sociopreneur, bagaimana alumni pesantren mempunyai bisnis berwawasan sosial, yang berwujud bisnis yang berjalan dan maju, keuntungan yang berlipat ganda, dan masyarakat yang ikut sejahtera karena ikut berproduksi”, tambah Gofirin.