JATIMTIMES - Baru-baru nama Kecamatan Tanah Grogot, ibu kota Kabupaten Paser, Kalimantan Timur tengah menjadi perbincangan hangat di linimasa.
Hal ini terjadi setelah pelawak tunggal Pras Teguh menceritakan soal uniknya Tanah Grogot yang bangunannya serba ungu.
Baca Juga : Viral Siswi SMP Melahirkan Anak, Diduga Dihamili Anak Oknum Polisi: Disuruh Gugurin
Dalam podcast Titik Kumpul yang diunggah pada Senin (10/6) malam, Pras mengaku pernah diundang standup komedi di Tanah Grogot.
"Dari Balikpapan cari pelabuhan, dari pelabuhan naik kapal lagi 2 jam ke Tanah Grogot," ungkap Pras.
Menurut Pras, serba serbi bangunan dan fasilitas umum di Tanah Grogot berwarna ungu.
"Terus kotanya ungu semuanya. Kalau kita kan trotoar itu, putih hitam, disana putih ungu. Terus mobil truk sampahnya ungu. (Rumdin) Walikotanya (bupati) catnya ungu," ujarnya.
"Karena apa? Waktu itu walikotanya duda," tambah Pras menjelaskan alasan warna ungu yang identik dengan Tanah Grogot.
Usut punya usut, pencetus kebijakan warna ungu sebagai ciri khas Kabupaten Paser adalah Bupati Paser yang menjabat selama 2 periode yakni 2005–2010 dan 2010–2015, bernama Ridwan Suwidi.
Di mana saat menjadi Bupati, Ridwan mengecat kantor, pagar, kendaraan umum termasuk rumah sakit yang megah dengan warna ungu. Termasuk juga telaga indah di depan RSU, diberi nama Telaga Ungu.
Padahal Ridwan berangkat dari Partai PPP, yang warnanya dominan hijau. Biasanya pemimpin daerah memilih kebijakan warna sesuai dengan warna partainya. Misalnya jika bupati atau walikota dari PDIP, maka berwarna merah, dari golkar maka kuning dan seterusnya.
Bukan karena seorang duda, konon warna ungu dipilih Ridwan karena memiliki arti dan makna yang sangat unik. Melambangkan kekuatan spiritual yang dalam, aspirasi yang tinggi, simbol kebangsaan, keajaiban dan penuh misteri.
Di sisi lain ada juga yang mengartikan sebagai sesuatu yang luhur dan agung, bahkan orang yang mengenakannya terlihat menarik dan penuh pesona.
Baca Juga : Akui Kesalahan, Panitia FASI XII Kota Batu Sampaikan Permohonan Maaf Pasca Anulir Juara Lomba Ceramah Anak
Menurut Rizal Effendi, Wali Kota Balikpapan (2011-2021), kebijakan warna ungu di Kabupaten Paser sudah dicabut. Namun saat berkunjung ke Tanah Grogot 2022, Rizal menyebut masih melihat warna ungu di beberapa bangunan infrastruktur.
Diketahui, Bupati Ridwan Suwidi meninggal dunia Minggu (26/9/2022) sore dalam usia 86 tahun. Tampak dalam foto yang dibagikan keranda jenazah, karpet serta tembok kediaman Ridwan juga berwarna ungu.
Mantan bupati Paser tersebut wafat dalam keadaan tenang di kediamannya, di Desa Tapis, Kecamatan Tanah Grogot.
Ridwan sendiri sempat menjadi sekretaris dan wakil ketua DPW PPP Kaltim. Tapi sebelumnya pernah menjadi ketua Cabang Muhammadiyah, pengurus MUI Paser dan ketua Persaudaraan Muslimin Kaltim.
Karier di lembaga legislatif diawali tahun 1970 ketika menjadi anggota DPRD-GR Paser dan wakil ketua DPRD Paser. Lalu sejak tahun 1987 menjadi anggota DPRD Kaltim selama 20 tahun atau empat periode.
Ridwan merupakan salah satu tokoh yang memperjuangkan berdirinya Kabupaten Paser pada tahun 1959. Dalam usia 69 tahun, dia terpilih menjadi bupati Paser menggantikan Drs. Yusriansyah Syarkawi.
Karena usinya yang tua, Ridwan mendapatkan MURI penghargaan sebagai “bupati tertua” di Indonesia. Meski tua, namun menurut Rizal, semangat bekerja dan membangun wilayahnya melebihi yang muda.
Rizal menceritakan jika Ridwan suka belusukan ke desa-desa dengan jalan kaki atau naik sepeda motor. Hal ini terjadi karena infrastruktur jalan dan fasilitas umum di wilayah tersebut belum memadai.