JATIMTIMES– Suasana meriah menyelimuti Alun-Alun Kota Blitar pada Jumat sore, 7 Juni 2024. Warga ramai-ramai mendatangi Bazar Blitar Djadoel dengan tema "Manunggaling Satria" yang sudah resmi dibuka.
Acara yang berlangsung hingga 11 Juni ini diharapkan dapat memperkuat kebersamaan dan budaya lokal. Selain itu, juga menjadi mesin penggerak ekonomi daerah.
Baca Juga : Ngotot Jadikan Blitar Sebagai Home Base, Arema FC: Perlu Pendekatan Dialogis
Pemerintah Kota Blitar menargetkan perputaran uang sebesar Rp2 miliar selama bazar berlangsung. Sebuah angka yang optimis namun realistis mengingat antusiasme tinggi dari masyarakat dan para peserta.
Sejak dibuka pukul 15.00 WIB, ribuan pengunjung memadati Alun-Alun Blitar. Pengunjung tampak menikmati berbagai produk lokal dan pentas seni tradisional yang menggugah semangat.
Tari Kendang, sebuah tarian dinamis yang mencerminkan energi dan kekuatan budaya Blitar, menjadi pembuka acara yang memukau para pengunjung.
Dalam pidato pembukaannya, Wali Kota Blitar, Santoso, menyampaikan kebanggaannya terhadap acara ini.
"Bulan Juni adalah bulan yang sangat istimewa bagi Kota Blitar. Ini adalah bulan Bung Karno, bulan di mana kita mengenang jasa besar proklamator kita. Bazar Blitar Djadoel ini bukan hanya sebuah pameran, tetapi juga simbol kebersamaan dan semangat gotong royong yang diwariskan oleh Bung Karno," ungkapnya.
Santoso menekankan pentingnya gotong royong sebagai salah satu nilai fundamental yang terus dihidupkan di tengah masyarakat Blitar. Ia berharap, tema "Manunggaling Satria" atau persatuan para ksatria yang diusung dalam bazar tahun ini, dapat menggerakkan seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu dan bekerja sama demi kemajuan bersama.
Tidak hanya mengusung nilai-nilai kebersamaan, Bazar Blitar Djadoel tahun ini juga menargetkan dampak ekonomi yang signifikan. Dengan peningkatan jumlah peserta dan variasi produk yang lebih luas, Pemkot Blitar menetapkan target perputaran uang sebesar 2 miliar rupiah. Target ini naik dari 1,8 miliar rupiah yang tercatat pada tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar, Hakim Sisworo, menyatakan optimisme bahwa target ini dapat tercapai.
Baca Juga : Masih Ada Waktu Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri, Ini Cara dan Syarat yang Harus Dipenuhi
"Dengan jumlah stand yang lebih banyak dan partisipasi aktif dari 470 UMKM, kami yakin bahwa perputaran uang tahun ini bisa mencapai atau bahkan melampaui target yang telah ditetapkan. Target kita perputaran uang 2 miliar rupiah. Bazar ini bukan hanya ajang promosi produk, tetapi juga menjadi tempat penting untuk transaksi ekonomi yang menguntungkan semua pihak," jelasnya.
Stand bazar yang terletak di sisi barat Alun-Alun menampilkan sekitar 150 peserta, sementara di zona BBGRM, terdapat 38 stand yang diisi oleh perwakilan dari kabupaten dan kota se-Jawa Timur. Selain itu, terdapat pula 22 stand kuliner Djadoel yang menyajikan berbagai makanan khas yang menggugah selera, menambah daya tarik bazar bagi pengunjung dari berbagai kalangan.
Fajarini Puntodewi, Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Perdagangan, juga hadir dalam acara pembukaan ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan dukungan penuh dari Kementerian Perdagangan untuk acara ini.
"Kami sangat mendukung inisiatif seperti Bazar Blitar Djadoel ini. Ini adalah contoh konkret bagaimana ekonomi lokal dapat digerakkan melalui dukungan terhadap UMKM dan produk-produk lokal. Dengan acara ini, kita tidak hanya merayakan budaya dan warisan kita, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif," paparnya.
Dengan semangat dan dukungan dari berbagai pihak, Bazar Blitar Djadoel 2024 diharapkan dapat menjadi katalisator utama dalam menggerakkan roda perekonomian lokal. Ribuan pengunjung dari dalam dan luar kota diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas bagi komunitas lokal dan para pelaku usaha kecil dan menengah.
Sebagai penutup, Wali Kota Santoso menekankan pentingnya dukungan masyarakat terhadap produk lokal. "Mari kita bersama-sama mendukung produk Indonesia. Bangga, bela, dan beli produk kita sendiri. Dengan begitu, kita tidak hanya membantu perekonomian lokal tetapi juga menguatkan jati diri kita sebagai bangsa," pungkasnya.
