JATIMTIMES - Neraca perdagangan Jawa Timur (Jatim) sempat mengalami surplus sebesar USD 13,54 juta pada Maret 2024. Terbaru, Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat, neraca dagang Jatim kembali mengalami defisit.
Neraca perdagangan Jatim selama bulan April 2024 mengalami penurunan kinerja sehingga kembali terjadi defisit yaitu sebesar USD 395,44 juta. Hal ini disebabkan oleh surplus kinerja perdagangan sektor nonmigas yang lebih kecil dibandingkan defisit nilai perdagangan pada sektor migas.
Baca Juga : Jelang Idul Adha, Harga Sapi di Pasar Dimoro Kota Blitar Melonjak Hingga Rp 25 Juta per Ekor
"Defisit perdagangan pada sektor migas mencapai USD 454,85 juta. Sedangkan nominal surplus perdagangan pada sektor nonmigas hanya mencapai USD 59,41 juta. Kondisi ini harus diperbaiki agar neraca perdagangan Jawa Timur kembali pada kondisi surplus," tulis BPS Jatim dalam laporan terbarunya, dikutip Rabu (5/6/2024).
Penurunan kinerja neraca perdagangan Jatim tak lepas dari capaian ekspor yang juga menurun. Nilai ekspor Jatim bulan April 2024 mengalami penurunan sebesar 27,61 persen dibandingkan bulan Maret 2024, yaitu dari USD 2,51 miliar menjadi USD 1,82 miliar.
Meski demikian, jika dibandingkan April 2023, nilai ekspor justru meningkat yaitu sebesar 35,26 persen. BPS menjelaskan, penurunan nilai ekspor dibanding bulan lalu dipicu oleh melemahnya kinerja ekspor sektor nonmigas yang turun cukup dalam meskipun pada periode waktu yang sama kinerja ekspor sektor migas justru mengalami peningkatan.
"Apabila dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor sektor nonmigas mengalami penurunan sebesar 29,04 persen, yaitu dari USD 2,45 miliar menjadi USD 1,74 miliar," tandas BPS Jatim.
Nilai ekspor sektor nonmigas tersebut memberikan kontribusi sebesar 95,73 persen dari total ekspor Jatim April 2024. Dibandingkan dengan nilai ekspor April 2023, nilai ekspor sektor nonmigas meningkat sebesar 32,64 persen.
Sementara itu, nilai ekspor sektor migas pada bulan April 2024 meningkat sebesar 31,98 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari USD 58,78 juta menjadi USD 77,58 juta.
Nilai ekspor sektor migas tersebut memiliki peranan sebesar 4,27 persen terhadap total ekspor Jawa Timur pada April 2024. Jika dibandingkan dengan April 2023, nilai ekspor migas juga mengalami peningkatan sebesar 142,76 persen.
Baca Juga : Benarkah Olahraga Bikin Kurus? Ini Penjelasan Medisnya
Di sisi lain, kinerja impor Jatim pada bulan April 2024 juga mengalami penurunan sebesar 11,39 persen dibandingkan bulan Maret 2024, yaitu dari USD 2,50 miliar menjadi USD 2,21 miliar. "Penurunan nilai impor ini dipicu oleh melemahnya kinerja impor nonmigas maupun kinerja impor migas Jawa Timur," urai BPS Jatim.
Impor migas bulan April 2024 ke Jawa Timur turun sebesar 15,25 persen, yaitu dari USD 628,25 juta menjadi USD 532,43 juta. Impor migas ini menyumbang 24,05 persen dari total impor Jatim pada bulan April 2024.
Adapun nilai impor migas ini mengalami peningkatan jika dibandingkan impor migas April 2023 yaitu meningkat sebesar 5,93 persen.
Sementara itu, nilai impor nonmigas pada bulan April 2024 juga mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari USD 1,87 miliar menjadi USD 1,68 miliar. Impor nonmigas tersebut menyumbang 75,95 persen dari total impor Jawa Timur pada April 2024.
"Jika dibandingkan dengan nilai impor nonmigas pada April 2023, nilai impor nonmigas justru mengalami peningkatan sebesar 8,15 persen," jelas BPS Jatim.