JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi beserta rombongan perangkat daerah melakukan kunjungan kerja ke sekolah di perbatasan Kabupaten Malang dengan Kabupaten Kediri yakni di SDN 4 Pondok Agung, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang itu menyampaikan, bahwa kunjungan kerjanya kali ini untuk meninjau bangunan ruang kelas yang roboh di SDN 4 Pondok Agung.
Baca Juga : Pemkab Kediri Hibahkan Tanah kepada Kantor Kejaksaan Kabupaten Kediri
Sanusi yang hadir didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Suwadji beserta jajaran Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Malang dan Forkopimcam Kasembon ini langsung melihat bangunan yang roboh tersebut.
Pihaknya menyebut, bangunan roboh yang diduga akibat bencana alam berupa gempa bumi ini akan segera dilakukan evaluasi secara menyeluruh untuk bangunan yang roboh tersebut. "Ini mau dievaluasi. Karena ini jadi kebutuhan itu bisanya di APBD, nilainya sekitar Rp 1 miliar lebih," ungkap Sanusi kepada JatimTIMES.com, Selasa (4/6/2024).
Nantinya, untuk penanganan ruang kelas yang roboh tersebut akan masuk dalam perencanaan Aanggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Malang Tahun Anggaran (TA) 2025 mendatang. "Kalau di PAK waktunya nggak nutut. Jadi nanti masuk di perencanaan di APBD tahun 2025," ujar Sanusi.
Menurut Sanusi, nantinya alokasi anggaran yang diperkirakan mencapai Rp 1 miliar ini akan digunakan untuk perbaikan atap ruang kelas yang roboh. Selain itu, beberapa ruang kelas lainnya yang menjadi satu kesatuan dalam bangunan yang telah berdiri sejak tahun 1979 ini juga akan dilakukan perbaikan. "Ya di perencanaan sekitar Rp 1 miliar lebih. Itu untuk mengganti atapnya dan disuntik selup dan cor bertulang," tutur Sanusi.
Lebih lanjut, berdasarkan informasi yang diterima Sanusi, bahwa atap bangunan ruang kelas tersebut roboh dikarenakan usia yang sudah tua. Terlebih lagi, sempat terdampak bencana gempa bumi yang membuat struktur atap bangunan ruang kelas mengalami kerusakan. "Ini bangunannya roboh karena sudah lama. Robohnya awal puasa, pasca gempa, jadi kerusakan awal dari gempa," kata Sanusi.
Disinggung mengenai nasib para siswa-siswi di SDN 4 Pondok Agung, Sanusi mengatakan bahwa proses belajar mengajar siswa-siswi tidak terlalu terganggu dengan adanya atap bangunan ruang kelas yang roboh.
Baca Juga : Saksi Ahli Ungkap Ada Penyimpangan Spesifikasi dan Volume Proyek Puskesmas Bumiaji
Pasalnya, ruang kelas yang roboh tersebut digunakan untuk tempat ruang ekstrakulikuler dan tempat meletakkan alat-alat karawitan yang menunjang kegiatan non akademis siswa-siswi SDN 4 Pondok Agung.
"Ini kan tidak digunakan untuk ruang kelas, hanya ruang ekstra. Jadi kegiatan belajar mengajarnya tidak terganggu. Sementara memanfaatkan ruang yang ada," jelas Sanusi.
Sementara itu, Kepala SDN 4 Pondok Agung Sutiono mengucapkan terima kasih atas kehadiran Sanusi ke SDN 4 Pondok Agung untuk meninjau langsung atap bangunan ruang kelas yang roboh. "Terima kasih kehadiran Bapak Bupati beserta jajaran. Dan kami bersyukur akhirnya penanganan atap yang roboh ini bisa masuk di perencanaan tahun 2025," pungkas Sutiono.
