JATIMTIMES - Meteran air yang digunakan masyarakat Kota Malang rawan jadi sasaran maling. Karena itu Perusahaan Daerah Air Minum (Perumda) Tugu Tirta Kota Malang berencana melakukan koordinasi dengan Polresta Malang Kota.
Hal tersebut diungkapkan Pelaksana Tugas Direktur Utama Perumda Tugu Tirta, Handi Priyanto, Senin (3/5/2024). Langkah ini segera diambil, melihat banyaknya laporan meteran air milik warga yang hilang dan tak ingin tinggal diam.
Baca Juga : Viral Bus Sugeng Rahayu 'Nyalip' Ugal-ugalan hongga Keluar Jalur, Netizen Singgung Kecelakaan Study Tour
Sebab bagi warga yang meteran airnya hilang harus mengganti baru secara mandiri seharga Rp 650 ribu per unitnya. Demi menghindari kejadian serupa terulang Handi akan bekerjasama dengan Polresta Malang Kota.
“Kami akan koordinasikan ke Polresta Malang Kota untuk bisa dilakukan penyelidikan pada penjual-penjual meteran air bekas di Pasar Loak Comboran,” ucap Handi kepada JatimTIMES.
Rencananya jika dilakukan penyelidikan di Pasar Loak Comboran agar mengetahui lebih lanjut siapa dalamg di balik hilangnya meteran air. “Supaya mengetahui dari mana dia (penjual) dapat meter air tersebut,” imbuh Handi.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk pelayanan Perumda Tugu Tirta kepada para pelanggannya di Kota Malang. Sebab secara regulasi meteran air yang hilang sudah menjadi tanggungjawab mandiri pelanggannya.
“Sesuai dengan regulasi yang ada manakala terjadi kehilangan meter air maka menjadi tanggungjawab pelanggan. Jadi lebih baik segera diberi pengaman yang maling ini tidak bisa ambil,” imbuh Handi.
Baca Juga : Kronologi Kasus Ibu Lecehkan Anak Balita di Tangerang: Tak Ada Penyesalan
Sementara bagi pelanggan yang lainnya segera melakukan pengamanan dengan cara memasang gembok pada meter air. Lebih baik cari gembok yang tidak mudah dibobol maling.
Melihat beberapa saat ini aksi maling mengambil meter air meski sudah diberi pengamanan dengan gembok. Sayangnya maling berhasil membobol gembok dan mengambil meteran air di kawasan Kecamatan Sukun, Kota Malang.
