JATIMTIMES - Fenomena kesurupan yang sering menimpa wanita memunculkan banyak pertanyaan di masyarakat. Peruqyah Ustaz Faizar mengungkap beberapa faktor yang menjadikan wanita lebih rentan terhadap kejadian ini dibandingkan pria.
Menurut Ustaz Faizar, berdasarkan kasus yang pernah ditangani, wanita rentan kesurupan atau pura-pura kesurupan karena beberapa hal. Salah satunya karena wanita diberikan kelebihan berupa perasaan yang lebih dominan daripada laki-laki.
Baca Juga : Hobi Nonton saat Weekend? Ini 3 Rekomendasi Film Horor di Bioskop
"Jadi mudah baper, mudah terbawa perasaan," jelas pendiri organisasi ruqyah di Indonesia yang dikenal sebagai Arsyada Yadaka dan sudah aktif sejak tahun 2010 itu.
Ustaz Faizar pun menceritakan sebuah kasus yang pernah ditanganinya. Yakni ada seorang ibu yang sudah punya cucu. Saat diruqyah, reaksinya statis atau sama dalam waktu yang lama. Ibu tersebut hanya nangis dan merengek-rengek.
"Akhirnya saya minta Pak Suami keluar dulu. Saya mau bicara ngobrol empat mata sama ibunya. Akhirnya mau terbuka dan kasusnya bikin saya syok. Beliau itu menyimpan rahasia, karena pernah dilecehkan sama saudara kandungnya sendiri. Dulu ketika dia masih kecil. Dia khawatir kalau suaminya itu tahu dan meninggalkan dia," ceritanya.
Menurut Ustaz Faizar, kekhawatiran yang disimpan oleh seorang perempuan itu tadi bisa menyebabkan kecemasan berlebihan yang akhirnya ada reaksi nangis secara terus menerus dan sebagainya.
"Karena khawatiran yang berlebihan itu yang menjadikan kecemasan berlebih, gangguan kecemasan. Akhirnya reaksi nangis, dan dianggapnya itu kerasukan jin. Padahal itu kenangan buruk yang masih tersimpan. Coba bayangin ini yang menyakiti keluarga, apalagi saudara kandung, move on-nya susah," ujarnya.
"(Meski) ada jejak setan (kesurupan) dalam tubuh ibu itu. Tapi itu bukan akar masalahnya," jelas Ustaz Faizar.
Baca Juga : Linda Kesurupan Lagi, Ustaz Faizar: Tidak Mungkin Kesurupan Arwah Vina
Lebih lanjut Ustaz Faizar menjelaskan banyak juga kasus beberapa perempuan yang kesurupan karena kondisi tertekan atau tidak nyaman dengan orang sekitarnya. Tidak melulu murni karena kerasukan jin 100 persen.
"Jadi, (saat kesurupan) tidak bisa mengendalikan, setengah sadar. Istilah psikologisnya katarsis, pelepasan emosi negatif, itu cerminan dari dalam bawah sadar dia," ujarnya.
"(Ada) setan qorin yang bisik-bisikin. Ngamuk-ngamuk, makanya kita mesti lihai apakah ini kasus murni 100 persen kerasukan jin, atau faktor lainnya," pungkas Ustaz Faizar.
