JATIMTIMES - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono memaparkan sejumlah data terkait makro ekonomi yang dicapai Provinsi Jatim. Dengan data yang dipaparkan Adhy itu, ia optimis produk-produk dalam negeri terutama asal Jatim, bisa makin mendunia.
Hal ini disampaikan di sela Rapat Koordinasi (Rakor) dan Business Matching Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Provinsi Jawa Timur, di Dyandra Convention Center, Surabaya, Kamis (30/5/2024).
Baca Juga : Genjot Penggunaan Produk Dalam Negeri, Pemprov Jatim Gelar Business Matching
Adhy menyebut, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Jatim pada triwulan I-2024 secara year on year (y-on-y) terhadap triwulan I-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,81 persen. Secara nasional, angka tersebut masih tergolong moncer.
“Walaupun ada sedikit penurunan dari 5,1 persen menjadi 4,81 persen, tetapi masih di atas (angka pertumbuhan ekonomi) nasional," jelasnya.
Adhy juga mengungkap peran Jatim dalam menopang laju pertumbuhan Indonesia. Dikatakannya, pada triwulan I-2024 ekonomi Jatim memberikan kontribusi terbesar kedua secara nasional yakni dengan andil 14,6 persen. Pada periode yang sama, Jatim memberikan kontribusi sebesar 25,07 persen terhadap struktur perekonomian Pulau Jawa.
"Ini menunjukkan sektor ini bergerak dengan baik, apalagi kontribusi Jawa Timur masih di nomor dua untuk Indonesia, yakni sebesar 14,6 persen, dan 25 persen se-Pulau Jawa. Jadi tanpa Jawa Timur pertumbuhan ekonomi Indonesia itu berat,” tuturnya.
Lebih lanjut, Adhy menerangkan, yang membuat sumber perekonomian Jatim maju adalah sektor pengolahan. Berdasarkan catatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur (Disperindag Jatim), sektor pengolahan Jatim memberikan andil sebesar 31,5 persen, selebihnya adalah sektor perdagangan dan pertanian.
Baca Juga : Pj Gubernur Jatim Dukung Ranperda KTR, Usul Denda Pelanggar Dikurangi
“Nah, ini dengan investasi kita yang cukup besar, dan nilai ekspor kita yang surplus sampai 54 persen, tentunya menunjukkan potensi produk dalam negeri ini bisa mendunia ke negara lain," ungkapnya.
"Jadi dalam ekonomi makro ini kita ingin produk-produk Jawa Timur khususnya bisa mendunia, sehingga produk lokal harus kita lindungi dan fasilitasi dalam setiap pergerakannya,” lanjutnya.