JATIMTIMES - Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan keluhan warganet bernama Naomi yang mengaku skripsinya diplagiat oleh oknum mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Palembang. Saat dicek melalui aplikasi plagiasi, Naomi menyebut jika plagiat yang dilakukan oleh mahasiswi Fakultas Hukum UM Palembang itu mencapai 58%.
Saat discan melalui aplikasi plagiarisme hasilnya 58%. (Foto: X Naomi)
Baca Juga : Harumkan Tulungagung, SMPN 3 Pagerwojo Sabet Prestasi Wushu Tingkat Nasional
Merespons unggahan viral soal dugaan plagiat skripsi tersebut, Dekan Fakultas Hukum UM Palembang H. Abdul Hamid Usman SH MHum menjelaskan pihaknya akan segera menindaklanjuti dan membentuk tim investigasi soal dugaan plagiat skripsi.
"Kedua, akan segera membentuk tim investigasi, ketiga apabila terbukti melakukan pelanggaran akademik akan memberikan sanksi yang tegas kepada mahasiswa yang bersangkutan," jelasnya, melalui akun Instagram resmi UM Palembang.
Lebih lanjut, Abdul mengatakan jika ada pihak lain yang terkait dalam dugaan plagiarisme tersebut juga akan dikenakan sanksi tegas. Tak hanya itu, Ia juga menyampaikan beberapa dosen yang bakal menjadi tim investigasi dalam dugaan plagiarisme skripsi itu.
"Demikian klarifikasi dari kami, insyaAllah tim investigasi ini akan segera bekerja untuk menindaklanjuti temuan ini dan akan segera ada keputusan yang berlaku," pungkas Abdul.
Sebagaimana diberitakan, Naomi melalui akun X pribadinya mengeluh skripsinya diplagiat oleh mahasiswa jurusan Hukum UM Palembang.
"Bangkeee skripsi S1 gue diplagiat plek ketiplek sama anak hukum Univ Muhammadiyah Palembang hadeh @UMPCenter," tulisnya.
Naomi bahkan mengunggah langsung persamaan dari skripsinya sebagai mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri), Sumatera Selatan yang diterbitkan pada 2021, dengan skripsi oknum yang diduga plagiat, diterbitkan pada Maret 2024.
"Masa iya sampe di footnote dan identitas aja sampe sama banget mba," ujarnya.
"Tega banget mba sampai plek ketiplek plagiatin skripsi saya. Saya perjuangin loh itu dengan kerja keras. Mamah lagi sakit kanker pada saat itu. Saya bolak balik ke rumah dosen saya dari rumah sakit untuk bimbingan. Kalau memang ga punya hati, minimal punya adab dan otak," imbuh Naomi.
Naomi bahkan mengirimkan tangkapan layar percakapan WhatsApp antara dirinya dengan pembimbing skripsinya. Di mana ide judul skripsi Naomi diajukan pada 18 Agustus 2020.
Baca Juga : Program Sekolah Plus Mengaji Jadi Muatan Lokal di Kabupaten Malang
Setelah ditelusuri, kata Naomi ada beberapa huruf yang diganti dengan simbol. Sehingga hal itu membuat plagiasi tak begitu terlihat.
"Liat deh guys, ternyata sama dia diganti hurufnya pake simbol tertentu makanya (mungkin) lolos turnitin. Ini gw bacanya pusing deh, hasil copy-nya jd berantakan gt demi menghindari plagiarisme check," ujarnya.
Dugaan plagiat skripsi pada daftar rujukan. (Foto: X Naomi)
Dia secara tegas bakal melaporkan hal ini ke pihak kepolisian. Menurut Naomi, dirinya telah berkonsultasi dengan Wakil Dekan Hukum Unsri Sumsel untuk melakukan langkah hukum.
"Update: Gue udah konsultasi sama wakil dekan kampus gw dulu. Saat ini gue akan mengupayakan untuk melakukan somasi terhadap fakultas dan universitas yang bersangkutan," jelasnya.
"Update. Gue udah kirimkan surat somasi yah guys. Mohon doanya supaya prosesnya lancar. Jika dalam 30 hari @UMPCenter Universitas Muhammadiyah Palembang tidak mengindahkan somasi ini, gw akan tempuh jalur hukum lanjutan," sambung Naomi.
Setelah viral, Naomi pun mendapatkan pesan pribadi dari oknum mahasiswa yang diduga plagiat skripsinya. Dalam pesan itu, oknum menyebut jika teori dan pembahasan skripsinya berbeda.
"assalamualikum wr.wb mohon maaf kak sebelumnya ini saya.... pemilik judul skripsi yang sama seperti kk. mohon maaf kak itu bukan plagiat tetapi itu teori tugas akhir skripsi, yang berkemungkinan itu ada tapi tidak seluruh karna itu teori dan pembahasan kita beda," ungkap mahasiswa diduga plagiat skripsi.