JATIMTIMES - Ketua MUI Cholil Nafis belakangan ini menjadi sorotan warganet. Hal ini terjadi setelah dirinya mengkritik sambutan dan jamuan masyarakat kepada 44 biksu thudong yang mampir beristirahat di Masjid Baiturrohmah, Temanggung, pada Minggu, 19 Mei 2024 lalu.
Merespons kritikan dari Cholil Nafis itu, akun X Buddhis Garis Lucu Official atau @BuddhisGL meminta maaf. Pengguna X yang kerap disapa Ombud tersebut berharap agar tidak ada biksu yang mampir ke tempat ibadah manapun selain Vihara.
Baca Juga : Bupati Situbondo Lepas Keberangkatan Ratusan CJH: Titip Nama Baik Indonesia
"Mohon maaf kepada ketua @MUIPusat Pak @cholilnafis jika dianggap menghina dan menistakan agama. Semoga thudong berikutnya tidak lagi mampir ke tempat ibadah mana pun selain Vihara agar niat baik para bhikkhu juga tak membawa dampak buruk bagi tempat yang disinggahi," jelasnya.
Ombud juga meminta kepada Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) dan Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) dan lembaga terkait agar memperbaiki jalur Thudong di tahun 2025 mendatang.
"Mohon @walubipusat @Permabudhi1 dan semua lembaga yang terkait bisa memperbaiki jalur thudong tahun depan atau sekalian saja ditiadakan agar tak menyebabkan persoalan lebih lanjut. Lebih baik niat baik tidak dilaksanakan ketimbang dilaksanakan tapi membuat tidak baik," ungkapnya.
"Terima kasih atas kebaikan dan keramahan warga Temanggung, Pak Haji Wari serta warga Masjid Baiturrohmah, juga Kakan Kemenag Kabupaten Temanggung Fatchur Rochman, maaf jika akhirnya mampirnya para bhikkhu yang sedang thudong ini berdampak negatif," pungkas Ombud.
Sebelumnya, video para biksu yang mampir beristirahat dalam perjalanan mereka menuju Candi Borobudur viral di media sosial. Tampak para biksu disambut dengan minuman dan camilan oleh masyarakat sekitar dan takmir masjid.
Para biksu tampak disambut di serambi masjid dan bukan berada di dalam masjid. Selain itu, sejumlah warganet juga menyoroti dugaan adanya pelaksanaan ibadah yang dilakukan para biksu di serambi masjid tersebut.
Baca Juga : Viral, Perempuan Diduga Guru Sindir Larangan Study Tour dengan Kata-Kata Kasar
Merespons video viral itu, Cholil Nafis mengatakan jika tindakan para biksu dinilai sebagai sesuatu yang berlebihan. Menurut dia, masjid seharusnya hanya untuk ibadah umat Muslim dan ada ruang lain yang lebih tepat untuk menyambut tamu non-Muslim.
“Ini kebablasan. Kalau mau terima tamu non-Muslim jangan di rumah ibadah. Kan masih ada ruangan pertemuan lain yang lebih tepat. Rumah masjid itu hanya untuk ibadah umat Muslim bukan untuk lainnya,” tulis Cholil di akun Instagram pribadinya, Jumat, 24 Mei 2024.
Cholil juga menambahkan bahwa ada cara lain yang lebih baik untuk menjaga toleransi antaragama, salah satunya dengan memberikan ruang bagi mereka untuk beribadah. Ia mengingatkan bahwa toleransi tidak boleh masuk dalam ranah akidah dan syariat agama lain. Karena berpotensi menimbulkan penistaan dan penghinaan agama.
“Batasan toleransi beragama tidak masuk ke dalam ranah akidah dan syariat agama lain karena berpotensi terjadi penistaan dan penghinaan agama..Bismillah,” pungkas Cholil Nafis.