JATIMTIMES - Delegasi Universitas Islam Malang (Unisma) yang dipimpin Prof Dr Maskuri MSi terus memanfaatkan kunjungan kerja di China dengan kegiatan strategis. Rabu, (22/5/2024) lalu dilakukan penandatanganan Memorandum odf Agreement (MoA) dengan Beijing University of Foreign Studies (BFSU) China.
Dalam MoA yang dilakukan Prof Maskuri dan Li Shujing, Director of Education Center, BFSU Director of Vocational Education Publishing, Foreign Language Teaching and Research Press. Penandatanganan MoA juga disaksikan langsung oleh Mr Yuan Dayong, Deputy Dean School of International Education BFSU.
Kerjasama ini adalah untuk melakukan penguatan akademik, bahasa dan budaya antara kedua institusi. Lebih detail, terdapat 4 cakupan dalam kerjasama, yakni Academic Research, International Training, International Conference, and International Cooperation.
Baca Juga : Cek Sound Terbaik Bakal Tampil di Balekambang Mulai Malam ini, Turut Dimeriahkan Riswanda Audio
BFSU sendiri memiliki minat studi 101 bahasa di dunia. Hal ini tentu membuka peluang bagi mahasiswa Unisma untuk memperdalam kemampuan dalam bahasa. Mereka nantinya berkesempatan belajar di BFSU selama dua minggu hingga satu semester.
"Juga melalui program kebudayaan, hingga ada ide untuk membuka China Corner di Unisma sebagai program pilihan," jelas Prof Maskuri.
Lebih lanjut, bahwa adanya MoU ini, menegaskan bahwa Unisma sangat memegang teguh peran sebagai kampus terbaik NU dengan selalu bersinergi dengan PCINU di luar negeri dalam penguatan nilai-nilai ahlussunah wal jamaah (tawassud, tawazzun, tasammuh, ta'addul, ta'awun, musyawa dan amar ma'ruf nahi munkar) di dunia internasional.
Untuk itu, disaat bersamaan juga dilakukan penandatangan kerjasama dengan PCINU Tiongkok yang diwakili oleh cicit dari Almaghfurlah Kyai Wahab Hasbullah, Aulia Alvi Laila Camali Camalica, salah satu pendiri NU. Tentu diharapkan kerjasama yang terjalin memberikan simbiosis mutualisme. PCINU Tiongkok dapat menjadi partner dalam kegiatan penelitian, dan pengabdian masyarakat, begitupun sebaliknya.
Belum selesai, kegiatan delegasi Unisma berlanjut ke ke KBRI Tiongkok. Delegasi Unisma disambut langsung oleh RR Dewi Avilia, selaku koordinator fungsi Pensosbud. Di sana, delegasi Unisma berdiskusi dengan pihak KBRI terkait dengan pertukaran budaya, terutama pendirian rumah budaya.
Sepak terjang Unisma dalam berbagai bidang, membuat kampus NU itu diundang untuk berkontribusi di Rumah Budaya yang dikelola oleh pihak KBRI. KBRI juga memberikan peluang untuk Unisma mengirimkan para mahasiswa guna belajar di China. Diharapkan juga, para mahasiswa dapat berperan menjadi duta Indonesia di negara-negara di dunia dengan mengusung nilai-nilai perdamaian.
Baca Juga : Panen Raya Kopi, Warga Bangelan Malang Usung Konsep Manten Kopi
"Di sisi lain, dengan kunjungan ke KBRI China akan memperlancar Unisma untuk menjalin perguruan tinggi di Jepang," kata Maskuri.
Kunjungan ke China kali ini, selain peningkatan Tridharma Perguruan Tinggi (Pendidikan-Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat), juga mengemban misi budaya sebagai salah satu kampus di Indonesia yang aktif untuk mengenalkan budaya Indonesia.
"Semua aktivitas ini untuk meneguhkan Unisma mewujudkan milestone Entrepreneural University menuju World Class University di 2027 mendatang," tegas Prof Maskuri.
