JATIMTIMES - Satlantas Polres Malang menggelar pelatihan etika komunikasi pelayanan publik untuk personel Satlantas Polres Malang. Kegiatan yang menghadirkan Dosen Departemen Psikologi FISIP Universitas Brawijaya, Ilhamuddin, S.Psi, M.A digelar pada Rabu, 22 Mei 2024 di Aula Polres Malang.
Pelatihan tersebut terus dilakukan oleh Satlantas Polres Malang juga sebagai upaya menjaga kualitas layanan kepada semua masyarakat dan stakeholder-nya. Pelatihan ini juga menjadi salah satu implementasi kegiatan untuk mewujudkan Program Prioritas Kapolri Presisi tentang menjadikan SDM Polri yang unggul di Era Police 4.0.
Baca Juga : Workshop di MIN 1 Kota Malang, Dosen Psikologi UB: Tindakan dan Perilaku Guru Jadi Cerminan Siswa
Untuk diketahui, pelatihan ini dihadiri oleh seluruh personel Satlantas Polres Kabupaten Malang. Mulai dari perwira hingga bintara dan pegawai.
Foto bersama seluruh peserta pelatihan etika komunikasi pelayanan publik di Satlantas Polres Malang. (Foto: istimewa)
Dalam paparannya, Ilham menjelaskan bahwa pelayanan formal dalam naungan lembaga selalu merujuk pada aturan dan SOP yang telah ditetapkan. Hal inilah yang menjadi acuan dalam pelayan prima atau excellence.
Pelayanan prima merujuk pada 5 prinsip dasar yang menjadi ukuran dan pedoman untuk berpikir atau bertindak. Di antaranya yaitu profesional, reliabel, inisiatif, measurable, dan adaptif.
“Profesionalisme dalam pelayanan bermakna mampu melaksanakan suatu pekerjaan berdasarkan kompetensi tertentu dan sesuai ketentuan, serta memenuhi atau melebihi ekspektasi penerima layanan. Selama pemberi layanan patuh pada ketentuan yang ada, maka pelayanan akan memenuhi prinsip-prinsip dasar dalam etika pelayanan publik sekaligus memenuhi ekspektasi penerima layanan," jelasnya.
Ilham juga menambahkan prinsip-prinsip pelayanan prima juga memiliki makna yang luas. Reliable bermakna mampu menghasilkan kinerja yang konsisten sesuai aturan atau prosedur yang berlaku.
Momen Dosen Departemen Psikologi FISIP Universitas Brawijaya, Ilhamuddin, S.Psi, M.A menjadi narsum dalam pelatihan etika komunikasi layanan publik Satlantas Polres Malang. (Foto: istimewa)
Sementara initiative artinya mampu memulai dan menindaklanjuti tugas/ kerja sesuai rencana layanan. Sedangkan Measurable sendiri bearti mampu memberikan pelayanan yang berdampak dan terukur. Dan adaptif artinya mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan/beban tugas yang dihadapi dalam situasi atau konteks apapun.
"Layanan yang terbaik datangnya dari hati. Karena itu kita harus berupaya menyelaraskan hati, pikiran dan tindakan kita. Apa yang kita yakini akan mempengaruhi pikiran dan harapan kita, sementara pikiran dan harapan mempengaruhi sikap, tindakan, dan kebiasaan. Hingga nanti di akhir akan mempengaruhi kinerja kita.” pungkas Ilham.
Baca Juga : Kisah Evakuasi Pendaki yang Terpeleset di Gunung Merapi: Jenazah Sempat Dilarang Diambil oleh Kakek Tua
Dalam sambutannya, Kasatlantas Polres Malang, AKP Adis Dani Garta, yang didampingi oleh Kanit Regident Satlantas Polres Malang, Iptu Ahmad Akrom menjelaskan bahwa tugas polisi khususnya Satlantas, tidak akan mudah.
Di masa-masa mendatang akan ada tantangan yang dihadapi baik dalam memberikan pelayanan di kantor maupun di lapangan. Oleh karena itu, setiap personel harus terus berupaya baik secara mandiri maupun teroganisir belajar dan meng-upgrade diri agar tetap kontekstual dengan perubahan situasi dan kondisi.
“Setiap personel yang hadir dalam pelatihan ini harus melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya. Selama pelatihan, perhatikan dengan baik, catat penjelasan narasumber, dan implementasikan di lapangan saat memberikan pelayanan kepada masyarakat," jelasnya.
"Rugi jika kita tidak belajar dengan maksimal apalagi yang kita undang adalah akademisi dari Universitas Brawijaya yang telah berpengalaman dalam pengembangan SDM.” pesan AKP Adis kepada semua peserta.
