JATIMTIMES - Pilkada Lumajang 2024 pada November mendatang diprediksi akan berlansung sengit. Pasalnya petahana bupati yakni Thoriqul Haq dan petahana Wakil Bupati Indah Amperawati Masdar diperkirakan bakal maju dari partai pengusung yang berbeda.
Paling anyar, pada Selasa (14/5) malam, Cak Thoriq-sapaan akrab Thoriqul Haq resmi mendapatkan rekomendasi dari Partai PKB untuk maju dalam Pilkada Lumajang 2024. Melalui akun X pribadinya, Cak Thoriq memastikan bahwa dirinya bakal menjadi Bacabup Lumajang 2024.
Baca Juga : 163 Calon PPS Kota Batu Jalani Tes, 70 Persen Peserta Wajah Lama
Dalam video yang dibagikan, tampak Cak Thoriq bertemu dengan Sekretaris Pemenangan Pilkada DPP PKB Zainul Munasihin.
"Kita menyerahkan penetapan untuk calon Kepala Daerah Kabupaten Lumajang untuk tahap pertama untuk Bapak Haji Thoriqul Haq," ungkap Zainul.
Terlihat surat rekomendasi yang diberikan bernomor 29249/DPP/01/V/2024 tentang penetapan tahap I Dr.H.Thoriqul Haq SAg. M.ML, sebagai Bakal Calon Kepala Daerah Kabupaten Lumajang Periode 2024-2029 dari Partai Kebangkitan Bangsa.
"Ini amanah bagi saya. Saya akan sampaikan sekaligus laporkan pada para kiai Kabupaten Lumajang," jelas Cak Thoriq.
Surat rekomendasi dari DPP PKB Lumajang untuk Cak Thoriq. (Foto: X @thoriqul_haq)
Dalam keterangan video, Cak Thoriq juga mengatakan bahwa para partai dipersilakan untuk membangun komunikasi dengan PKB untuk membangun koalisi dalam Pilbup Lumajang 2024.
"HARI INI, 14 Mei 2024. Saya menerima Surat Keputusan Penetapan Calon Bupati Lumajang dari DPP PKB, untuk selanjutnya diperkenankan berkomunikasi dengan partai politik di Lumajang dalam membangun koalisi untuk Pilkada 2024," demikian tulisan Cak Thoriq.
Lantas siapa sosok Dr. H. Thoriqul Haq, S.Ag, M.ML?
Pria yang akrab disapa Cak Thoriq ini adalah Bupati Lumajang yang menjabat pada periode 2018-2023. Ia dilantik pada 24 September 2018. Cak Thoriq bersama pasangannya Indah Amperawati Masdar berhasil memenangi Pilkada Lumajang 2018-2023.
Bapak tiga anak tersebut juga dikenal sebagai kader Nahdliyin yang sedari awal terjun di dunia politik praktis melalui kendaraan politik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Suami Musfarina Nuryatin ini merupakan putra asli Lumajang tepatnya Desa Sukosari, Kecamatan Kunir. Masa kecilnya, ia mulai belajar di MI Nurul Islam yang ada di desanya, sembari mengaji di Pondok Pesantren Darul Falah, Denok, Lumajang.
Mengikuti jejak kakak-kakaknya, Thoriq muda melanjutkan pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang ada di Pondok Pesantren Mambaul Maarif, Denanyar, Jombang, pada tahun 1993.
Baca Juga : Dishub Kota Malang Alihkan Arus Lalin, Berikut Rute Jemaah Haji ke Rampal
Di pesantren inilah, Cak Thoriq belajar berbagai cabang ilmu agama, termasuk seni tilawatil qur’an. Hingga saat ini, ia dikenal sebagai salah satu kepala daerah yang pandai melantunkan ayat-ayat suci al-Qur’an dengan merdu atau lazim disebut qiroah.
Pondok Pesantren Mambaul Maarif, Denanyar merupakan pesantren salaf yang didirikan oleh KH Bisri Syansuri, mantan Rais Am PBNU. Mbah Bisri juga merupakan kakek dari Presiden Gus Dur sekaligus buyut dari Abdul Muhaimin Iskandar, Ketua Umum DPP PKB saat ini.
Setelah nyantri di Denanyar, Cak Thoriq melanjutkan pendidikan SMA nya di Malang. Ia bersekolah di MAN 1 Malang sembari menjadi santri di Pesantren Al-Fadloli Dinoyo Malang hingga lulus tahun 1996.
Pada periode inilah, bakat kepemimpinan Cak Thoriq ditempa. Ia aktif di Pramuka dan diamanahi sebagai Ketua OSIS.
Selanjutnya, Cak Thoriq melanjutkan pendidikan dengan kuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya (saat ini bernama UIN Sunan Ampel Surabaya/ UINSA). Ia memilih jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA), Fakultas Adab.
Sebagaimana kebanyakan santri NU yang berkuliah, Cak Thoriq memilih aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Hingga saat ini, Cak Thoriq juga masih menjabat sebagai Ketua IKA PMII Jawa Timur periode 2022-2027.
Berbekal amanah sebagai Presiden BEM kala itu, Thoriqul Haq pernah mewakili Indonesia dalam pertemuan mahasiswa Islam sedunia yang digelar di Makkah. Ia hadir sembari melaksanakan ibadah haji.
Kecintaanya pada literatur bahasa Arab dan kitab kuning membuat Cak Thoriq diterima kuliah S2 di Universitas Malaya, Malaysia dengan mengambil jurusan linguistik.
Di Malaysia, Cak Thoriq juga dikenal aktif di Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dan PCI NU Malaysia.
Pria yang berusia 46 tahun ini lantas mencalonkan diri sebagai Anggota DPRD Jawa Timur pada 2009 dan akhirnya terpilih. Kala itu, ia menjadi Anggota DPRD Jatim periode 2009-2014, pada masa kepemimpinan Gubernur Jawa Timur Pakde Karwo.
