JATIMTIMES - Belakangan ini media sosial tengah dihebohkan dengan pengakuan salah satu owner klinik estetika di Jawa Timur soal money laundry atau pencucian uang. Owner sekaligus Founder dari Mahayu Aesthetic clinic yang berada di Surabaya dan Malang, dr. Erlisa Dewi Mayangsari itu menyebut bahwa bisnis skincare rawan menjadi tempat pencucian uang.
Melalui akun TikTok pribadinya, Mayang-sapaan akrab dr. Erlisa Dewi Mayangsari- mengaku pernah ditawari investor untuk membesarkan klinik kecantikannya. Namun, ia menolaknya lantaran khawatir terindikasi pencucian uang.
Baca Juga : Tak Melulu Berisiko, Ternyata Hamil di Usia 40 Tahun ke Atas Seperti Syahrini Juga Memiliki Manfaat
"Kalau engga jadi owner klinik estetika, ga bakal tau kalau money laundry itu nyata!," tulis Mayang.
Secara rinci, Mayang menjelaskan jika kala itu pernah ditawari oleh seseorang yang hendak menjadi investor untuk klinik kecantikannya. Bahkan investor tersebut berani bertaruh miliaran rupiah untuk kliniknya.
Namun anehnya, kata Mayang, investor tersebur hanya minta keuntungan yang sangat kecil dalam kurun waktu 5 tahun. Keanehan lainnya, investor tersebut enggan dimasukkan namanya ke dalam CV perusahaan.
"Lebih aneh lagi, nama beliau tidak mau dimasukkan ke dalam CV. Cukup perjanjian notaris dari pihak beliau saja," ujarnya.
Mayang pun mengaku sempat tergiur dengan penawaram investor tersebut. Namun, ia kembali penasaran dengan alasan investor begitu berani berinvestasi pada kliniknya. Padahal sebelumnya, ia tidak pernah menjalin hubungan bisnis dengan investor tersebut.
"Karena penasaran, akhirnya korek2 identitas sang investor. Anehnya, beliau hanyalah pegawai biasa," ujarnya.
"Setelah ditanyakan, ternyata yang ingin berinvestasi adalah rekan bisnisnya yang lain. Yang katanya memang pebisnis dan punya jabatan mentereng. Dia hanya membantu menyampaikan karena sibuk," tambah Mayang.
Tak tinggal diam, Mayang pun mengaku mendatangi konsultan bisnis. Usai bercerita, konsultan bisnis tersebut mengatakan jika hati-hati terhadap investor yang tidak dikenal dengan baik.
"Hati2 jika itu masuk ke dalam money laundry, karena asal usul uang itu tidak dapat dipertanggungjawabkan," demikian kata Mayang.
Akhirnya, Mayang pun memutuskan untuk menolak kerjasama tersebut. "Walaupun kita harus kerja keras terseok-seok, tapi kita benar-benar berjuang dari jalur yang benar dan halal. Kira masih belum berani untuk menanggung risiko hukum dan akhirat," jelasnya.
Baca Juga : Arti Kata Ngabrut, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos
"Harta dan gengsi tidak dibawa mati bukan? Yang penting kita hidup ayem, tentrem, bahagia, itu cukup. Dan dengar2, ada tempat usaha di Jatim yang akhirnya menerima tawaran tersebut," pungkas Mayang.
Sontak unggahan Mayang itu pun ramai menuai respons dari warganet. Beberapa warganet bahkan menebak-nebak bisnis kecantikan yang diduga money laundry.
"gitu ya, jd inget bbrpa milik brand skincare yg tiba2 melejit, pdhal 4taun lalu masih jualan es Kuwut grobak, tb2 dah pny klinik," @Queen******.
"klinik B yg cabangny banyk juga kalo mau tau, saya dokter estetik," @Dokter********.
"Jd inget Krezi rit Jawa timur , cuma jual Lotion cuma 1 produk bisa belli pajero,haice,bangun rumah mewah, haji umroh sekeluarga, kya uang ga ada nominalnya. heran tapi nyata," @calon*******.
"pantesan owner2 skincare pada Hedon hidupnya, pdhal skincare ny ga trkenal," @A-l****.
Untuk diketahui, pencucian uang atau money laundry adalah suatu upaya perbuatan untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang/dana atau harta kekayaan hasil tindak pidana melalui berbagai transaksi keuangan agar uang atau Harta Kekayaan tersebut tampak seolah-olah berasal dari kegiatan yang sah/legal.