JATIMTIMES - Suasana duka mendalam menyelimuti keluarga Suhadak. Istrinya yang bernama Sulimah (57) dan sejumlah anggota keluarganya turut menjadi korban kecelakaan maut yang terjadi di kawasan Hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), tepatnya di wilayah Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Senin (13/5/2024) malam.
Dari pantauan JatimTIMES di rumah duka, hingga Selasa (14/5/2024) sore, sejumlah keluarga, kerabat, hingga para tetangga terlihat silih berganti untuk bertakziah di rumah duka yang beralamat di Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Baca Juga : Modus Maling Teriak Maling, 5 Pelaku Diringkus Polresta Malang Kota
"Saya kan habis ngunduh mantu di Lumajang. Kemudian saya langsung pulang. Sedangkan istri saya mampir ke rumah orang tuanya, menginap. Kemudian, kemarin (Senin, 13/5/2024) setelah Ashar baru pulang," ucap Suhadak, suami Sulimah, salah satu korban meninggal dalam kecelakaan di Poncokusumo.
Sulimah merupakan warga asal Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Orang tua Sulimah masih tinggal di Lumajang. Hal itulah yang mendasari Sulimah mampir ke rumah orang tuanya usai ngunduh mantu.
Sementara itu, selain kehilangan istrinya, anak pertama Suhadak, yakni Moch. Mushili Irvani (33), juga turut meninggal dunia pada kecelakaan maut tersebut. Pagi tadi, Selasa (14/5/2024) kedua korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Gondanglegi Wetan.
"(Jenazah tiba di rumah duka pada Selasa (14/5/2024) sekitar pukul 01.30 WIB. Kemudian sekitar jam 08.00 WIB dimakamkan bersebelahan," ungkap Suhadak.
Selain istri dan anak kandung, menantu Suhadak juga menjadi korban dalam kecelakaan tersebut. Dia adalah istri dari almarhum Irvani bernama Siti Aminah (30).
Siti Aminah pada saat kejadian juga ikut dalam rombongan mobil yang juga mengangkut suami dan ibu mertuanya. Dalam insiden kecelakaan tersebut, Siti Aminah mengalami luka pada bagian wajah dan punggung.
"(Saat kejadian istri saya) sama anak pertama dan menantu. Saya tidak satu mobil (dengan istri, anak, dan menantu). Saya naik rombongan mobil lain," ucap Suhadak.
Sebelum kecelakaan maut menimpa keluarga Suhadak, dia beserta istrinya menikahkan anak perempuannya dengan pria asal Lumajang pada Minggu (5/5/2024). Hingga akhirnya, setelah seminggu berselang, serangkaian agenda pernikahan, yakni ngunduh mantu, dilangsungkan di Lumajang. Rombongan berangkat pada Minggu (12/5/2024) subuh.
Setelah serangkaian agenda pernikahan itulah, keluarga hingga tetangga Suhadak terbagi menjadi beberapa kelompok. Saat perjalanan pulang menuju Kecamatan Gondanglegi, rombongan mobil yang mengangkut istri, anak dan menantu Suhadak mengalami kecelakaan di Kecamatan Poncokusumo, Senin (13/5/2024) malam.
Baca Juga : Dapat Sorotan Dewan Soal PPDB, Dinas Pendidikan Banyuwangi Bakal Manfaatkan Aplikasi
"Kemarin sempat kontak istri saya, tapi hanya memanggil saja (tidak terhubung)," ungkap Suhadak.
Merasa khawatir, Suhadak kemudian mencoba untuk menghubungi rombongan lainnya. Setelah mencoba menghubungi berkaki-kali, Suhadak akhirnya mendapat kabar keluarganya beserta rombongannya mengalami kecelakaan.
Suhadak akhirnya bergegas ke Rumah Sakit Sumber Sentosa, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Di sanalah tempat para korban sempat dievakuasi usai terjadi kecelakaan maut.
"Saya langsung ke sana (rumah sakit). Di sana ambulans baru masuk ke rumah sakit," pungkas Suhadak.
Sebagaimana diberitakan, kecelakaan maut di kawasan hutan TNBTS tersebut terjadi pada Senin (13/5/2024) malam sekitar pukul 18.30 WIB. Terdapat sembilan korban dalam kecelakaan tragis tersebut. Empat di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu, lima mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan di RST Soepraoen, Kota Malang, hingga hari ini, Selasa (14/5/2024).
Dalam rombongan ngunduh mantu sejumlah sembilan orang tersebut, tiga di antaranya adalah keluarga Suhadak. Yakni istri, anak pertamanya dan menantunya. Sedangkan para korban lainnya yang di antaranya juga ada yang masih anak-anak tersebut, merupakan saudara dan tetangga Suhadak.
Sejumlah sembilan korban tersebut merupakan rombongan mobil Toyota Fortuner dengan nomor polisi (nopol) B 1683 TJG, yang mengalami kecelakaan tersebut. Hingga kini peristiwa kecelakaan maut tersebut masih dalam penyelidikan Satlantas Polres Malang.