JATIMTIMES - Keterpurukan transportasi tradisional di Kota Blitar semakin nyata dengan jumlah delman yang semakin merosot. Dari data yang diperoleh, saat ini hanya tersisa empat delman yang masih beroperasi secara aktif di tengah gemerlapnya kendaraan modern yang menguasai jalanan.
Menurut Juari, Kepala Dinas Perhubungan Kota Blitar, keberadaan delman kini mulai terpinggirkan dan terancam punah oleh dominasi transportasi modern. "Saat ini keberadaan transportasi tradisional delman sudah mulai terpinggirkan," ujar Juari.
Baca Juga : Mas Dhito Terjunkan 4 Dinas Bantu Anak Vakum Sekolah karena Rawat Kedua Orang Tuanya
Menurut Juari, total saat ini hanya ada 4 delman yang aktif, dan rata-rata beroperasi di beberapa tempat wisata di Kota Blitar seperti di Alun Alun, PIPP, dan sekitaran Masjid Ar Rahman Kota Blitar. Jmlah delman yang terbatas tersebut menjadi perhatian serius pihak Dinas Perhubungan Kota Blitar.
"Jumlah ini terbilang sedikit, sehingga kami akan berupaya agar bisa meningkat lagi," tambahnya. Dishub Kota Blitar berencana untuk berkoordinasi dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna mencari solusi terbaik terkait keberadaan delman ini.
Dalam keterangan selanjutnya, Juari menjelaskan bahwa transportasi tradisional seperti delman semakin terpinggirkan oleh kendaraan modern yang menggunakan mesin.
"Transportasi tradisional yang menggunakan kuda sebagai penggeraknya semakin terpinggirkan oleh transportasi dengan mesin seperti kendaraan bermotor dan mobil," ungkapnya. Faktor pendukung seperti internet juga turut memengaruhi pergeseran preferensi masyarakat dalam memilih moda transportasi.
Baca Juga : Berikut Adalah 7 Produk Bitcoin ETF yang Bisa Dibeli Investor
Meskipun demikian, Juari mengakui bahwa delman masih menjadi salah satu ikon transportasi tradisional yang bertahan di Kota Blitar. "Meskipun jumlahnya sedikit, delman masih tetap menjadi bagian dari warisan budaya yang kami lestarikan di Kota Blitar," tandasnya.