JATIMTIMES - Langkah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang kembali ngantor di kelurahan mendapat tanggapan dari kalangan legislatif.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti menilai bahwa, upaya wali kota Eri tersebut harus solutif menyeluruh atas permasalahan warga kota Surabaya.
Baca Juga : Strategi Politik dalam Pilkada: Tiga Bacalon Wali Kota Blitar Berani Bersandar di PDIP dan PKB
“Langkah pak Wali Kota ini sudah bagus. Namun, harus bisa memberikan kontribusi solutif yang menyeluruh atas permasalah warga di Surabaya,” kata Reni Astuti.
Reni menilai harusnya, upaya solutif yang ditunjukkan wali kota Eri saat hari pertama ngantor di kelurahan tidak bersifat kasuistik. Sehingga, ketika warga di lain kelurahan yang mengadukan masalah yang sama bisa mendapat solusi.
“Artinya tidak kasuistik tetapi kebijakannya bisa dirasakan dan menyelesaikan secara keseluruhan. Sehingga, solusi yang disampaikan harus juga bisa diterapkan diseluruh kelurahan di Surabaya. Sehingga permasalahan yang sama dihadapi warga di kelurahan lain juga bisa mendapatkan solusi,” katanya.
Reni juga berharap, ngantornya Pak Wali ke Kelurahan ini bisa menjadi upaya dalam melakukan transformational leadership kepada pejabat di lapangan.
“Karena pemimpin yang baik itu bisa dekat kepada rakyat. Nah, dengan langkah seperti itu menjadi anteseden bagi lurah atau camat untuk bisa semakin dekat turun ke masyarakat dan mampu menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat,” harapnya.
Di samping itu, Reni melanjutkan bahwa, kehadiran wali kota di kelurahan juga harus bisa memastikan data kemiskinan dan berikut penanganannya.
Baca Juga : Mundur dari Pencalonan Wali Kota Blitar, Santoso Siap All Out Dukung Calon yang Diusung PDIP
“Jadi, Pak Wali bisa dengan langsung memastikan data kemiskinan di Surabaya sehingga bisa secara real mengetahui data tersebut dari bawah dan berikut penanganannya,” lanjutnya.
Reni juga mengapresiasi langkah wali kota yang secara terprogram untuk turun ke kelurahan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Saya lihat pak Wali konsisten dengan langkah ini, mulai dari awal menjabat juga pernah ngantor di kelurahan. Kemudian, menggelar sambat warga. Jadi ini benar-benar terprogram dan tidak spontanitas karena menjelang pilkada,” pungkasnya.