JATIMTIMES - Pendiri Gerakan Malang Jejeg, Heri Cahyono menilai bahwa saat ini kondisi partai politik (parpol) di Kota Malang sedang kehilangan figur. Hal itu yang coba ia tangkap sebagai peluang jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Malang mendatang.
Pasalnya, tokoh masyarakat asal Kasembon Kabupaten Malang ini rencananya bakal turut berebut kursi N1 pada Pilkada Kota Malang. Hal itu juga terlihat dari reklame dan baner bergambar dirinya yang juga bertukiskan calon Wali Kota Malang.
Baca Juga : Polling Pilwali Malang 2024, Nama Politisi PKS Bertengger Dipuncak
"Ya posisi kan kita punya elektabilitas, kita punya nilai tawar itu, dan parpol di Malang sedang kehilangan figur," ujar pria yang akrab disapa Sam HC ini.
Bahkan menurutnya, saat ini kekuatan antar parpol di Kota Malang cenderung sama, alias tidak ada salah satu parpol yang mendominasi. Hal itu ia tangkap sebagai sebuah peluang untuk dapat berkolaborasi dengan parpol dalam Pilkada Kota Malang mendatang.
"Malang kota kehilangan figur, tidak ada parpol yang kuat. Itu (elektabilitas) kita tawarkan ke mereka (parpol)," jelas Sam HC.
Dalam kontestasi politik di Malang, Nama Sam HC sendiri sebenarnya sudah muncul sejak Pilkada Kabupaten Malang periode 2020-2025 lalu. Saat itu, Sam HC yang berpasangan dengan pengacara Gunadi Handoko, maju berebut kursi Bupati Malang melalui jalur independent.
Namun pada Pilkada Kota Malang tahun 2024 mendatang, dirinya berniat untuk kembali turut berkontestasi. Namun saat ini, dirinya membuka peluang bagi parpol yang ingin berkolaborasi dengannya.
"Partai kan bisa jadi pendukung dan bukan hanya pengusung," imbuh Sam HC.
Dirinya pun mengaku telah berkomunikasi dengan sejumlah parpol terkait rencananya maju di Pilkada Kota Malang. Meskipun saat ini, menurutnya masih belum ada komunikasi yang menonjol atau mendominasi dari parpol tertentu.
Baca Juga : Ada dari Indonesia, Ini 6 Kucing Paling Langka di Dunia
Kendati telah berkomunikasi dengan parpol untuk kemungkinan atau peluang kolaborasi, dirinya mengaku bahwa tim Malang Jejeg saat ini juga tengah melakukan persiapan, manakala nanti pada akhirnya ia harus kembali mencalonkan diri melalui jalur independent.
Untuk jalur independent, dirinya mengklaim telah mengantongi sebanyak 50 ribu dukungan. Dimana angka tersebut sudah memenuhi persyaratan untuk maju sebagai calon wali kota dari jalur independent.
Sebab untuk Kota Malang, setidaknya dibutuhkan sebanyak 48.882 dukungan jika ingin maju sebagai calon walikota dari jalur independent. Itu setara dengan 7,5 persen dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Kota Malang.
"Kita dapat 50 ribu dukungan sementara, tersebar di 5 kecamatan merata. Seluruh prosessi independent kita ikuti. Sekarang kan waktunya setor dukungan, ya kita setor dukungan," pungkasnya.