JATIMTIMES- Suasana penuh antusias menyelimuti Kantor DPC PKB Kota Blitar sore ini ketika M Trijanto mengembalikan formulir pendaftaran sebagai calon kepala daerah (Cakada), Jumat (10/5/2024). Trijanto datang ditemani oleh sejumlah relawan yang mendukungnya.
Langkah ini menandai keputusan Trijanto untuk maju dalam kontestasi Pilkada Kota Blitar. Pendaftaran ini diharapkan sebagai langkah lanjutan dari perjuangan anti-korupsi yang diembannya.
Baca Juga : Bukan Cuma Marshanda, Ini Daftar 5 Selebriti Tanah Air yang Alami Bipolar
Kedatangan Trijanto di Kantor DPC PKB disambut hangat oleh Ketua DPC PKB Kota Blitar, Yasin Hermanto, dan Tim Desk Pilkada DPC PKB Kota Blitar. Sementara para relawan yang mendampinginya tampak begitu antusias dan penuh semangat, memperlihatkan dukungan mereka pada Trijanto.
Dalam pernyataannya kepada wartawan, Trijanto mengungkapkan bahwa langkahnya untuk mendaftar sebagai Cakada bukanlah hasil dari inisiatif pribadi, melainkan arahan dan dorongan dari para relawan yang mendukungnya.
"Ceritanya, saya ini ngikuti arahan relawan. Yang melakukan komunikasi ke semua partai politik ini bukan saya. Ini adalah kawan-kawan relawan. Kawan kita ini adalah perwakilan dari 21 kelurahan di Kota Blitar. Teman-teman ini bilang ke saya: mas sampean harus ngisi ini, besuk akan kita antar ke kantor (DPC PKB Kota Blitar) untuk penyerahan berkas. Dan alhamdulilah dapat respon yang baik dari PKB," ujarnya.
Pernyataan tersebut menggambarkan kekuatan dan kesatuan gerakan yang dibangun oleh para relawan dalam mendukung langkah politik Trijanto. Dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, yang terwakili oleh para relawan dari 21 kelurahan di Kota Blitar, menunjukkan bahwa Trijanto memiliki basis yang kuat untuk maju dalam Pilkada Kota Blitar.
Respon positif juga datang dari pihak PKB, yang memberikan sambutan baik terhadap keputusan Trijanto untuk mendaftar sebagai Cakada melalui partai mereka. Langkah ini menambah dinamika politik di Blitar menjelang Pemilihan Wali Kota 2024, dengan memperlihatkan keberagaman dan partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat dalam proses demokrasi.
“Beberapa tokoh telah mengambil formulir pendaftaran sebagai calon kepala daerah di PKB Kota Blitar, dengan Mas Trijanto menjadi yang pertama mengembalikannya,” ungkap Ketua DPC PKB Kota Blitar, Yasin Hermanto.
Sekretaris Desk Pilkada DPC PKB Kota Blitar, Arif Kurniawan, menambahkan saat ini total ada empat orang yang telah mengambil formulir pendaftaran cakada di DPC PKB Kota Blitar. Salah satunya adalah pasangan satu paket, yaitu Galuh dan Mashudi.
Bakal calon lain yang juga turut ambil bagian dalam proses ini antara lain M Zainul Ichwan, Sulin, dan aktivis anti korupsi M Trijanto. Hal ini menunjukkan semangat dan minat yang tinggi dari berbagai kalangan dalam berkontribusi untuk masa depan Kota Blitar.
“Untuk hari ini ada dua yang ambil formulir pendaftaran, yaitu pasangan satu paket Galuh dan Mashudi, serta ada Pak Sulin. Untuk yang sudah mengembalikan formulir ada satu orang, yaitu Pak Trijanto,” jelas Arif Kurniawan pada Jumat (10/5/2024).
Dengan pendaftaran sebagai pendaftar pertama Cakada di PKB Kota Blitar, Trijanto kini resmi memulai perjalanannya dalam kontestasi politik yang akan mempengaruhi arah masa depan Kota Blitar. Masyarakat pun terus memantau perkembangan selanjutnya dari langkah-langkah politik yang diambil oleh Trijanto dan relawan pendukungnya, sembari menunggu hasil dari perjuangan mereka dalam Pilkada yang akan datang.
Trijanto Daftar di 2 Partai, PDIP dan PKB: Strategi atau Risiko?
Membuat keputusan politik tak pernah mudah, terutama ketika melibatkan partai politik dengan sejarah dan latar belakang yang kompleks. M Trijanto, tokoh antikorupsi yang dikenal luas, telah mendaftar sebagai calon kepala daerah di dua partai politik sekaligus, PDIP dan PKB.
Baca Juga : Jadi Satu Paket, Galuh dan Mashudi Daftar Cakada di PKB Kota Blitar: Visi Perbaiki Iklim Pemerintahan
Keputusan ini memunculkan pertanyaan besar: apakah ini strategi ataukah risiko?
Sebagai informasi, pada Jumat (10/5/2024), M Trijanto tidak hanya menyerahkan berkas pendaftaran ke PKB, melainkan juga menyerahkan berkas pendaftaran sebagai calon kepala daerah ke PDI Perjuangan Kota Blitar. Langkah ganda ini menunjukkan strategi politik yang berani dari Trijanto dalam mencari peluang terbaik untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah Kota Blitar.
Menurut Trijanto, hampir semua partai politik memiliki landasan ideologi yang sama, yakni Pancasila dan UUD 1945. Namun, dia menggarisbawahi bahwa PDIP dan PKB memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan gerakan reformasi tahun 1998.
"Jadi ada sejarah yang panjang antara PKB dan PDIP. Dan dalam politik itu semua serba mungkin, politik itu adalah seni dalam melakukan komunikasi," ungkap Trijanto.
Keputusan untuk mendaftar di dua partai politik secara bersamaan menimbulkan pertanyaan apakah hal ini dapat memperkecil peluangnya dalam proses seleksi. Namun, Trijanto yakin bahwa di balik layar, terjadi komunikasi antara elit partai untuk mencari jalan keluar.
"Di antara dua elite partai pasti ada komunikasi. Dan saya tidak sendirian, itu pasti. Karena kasusnya cakada yang daftar ke PDIP dan PKB ada banyak juga," tegasnya.
Menanggapi langkah Trijanto, Ketua DPC PKB Kota Blitar, Yasin Hermanto, menyatakan bahwa pendaftaran di dua partai merupakan strategi untuk mencari peluang terbaik.
"Betul Mas Trijanto itu daftar di PDIP dan PKB, dan ini merupakan usaha cari peluang, jadi tidak hanya satu. Barangkali di sana tidak dapat rekom, di PKB bisa dapat jalan keluarnya (rekom)," jelas Yasin.
Meskipun begitu, Yasin menegaskan bahwa keputusan akhir akan ada di tangan pusat partai. "Berkas mas Trijanto ini akan kami sampaikan ke pusat dan nanti yang menentukan adalah pusat. Nanti pasti ditanya," tambahnya.
Dengan pendaftaran di dua partai politik yang berbeda, Trijanto memasuki babak baru dalam perjalanannya menuju Pemilihan Kepala Daerah. Dalam dinamika politik yang semakin kompleks, langkah politik ini memunculkan harapan baru dan ketidakpastian yang mendalam bagi masa depan politik Kota Blitar. Semua mata kini tertuju pada pusat partai untuk menentukan langkah selanjutnya.