JATIMTIMES - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur (Jatim) mencatat, Swiss menjadi negara tujuan utama ekspor nonmigas Jatim bulan Maret 2024, disusul Jepang dan Amerika Serikat. Selama Maret 2024, ekspor nonmigas Jatim ke Swiss mencapai USD 355,72 juta.
Sedangkan Jepang belanja barang-barang asal Jatim senilai USD 318,33 juta pada Maret 2024. Adapun nilai ekspor Jatim ke Amerika Serikat pada periode yang sama mencapai USD 260,44 juta.
Baca Juga : Komisi III Tolak Tambahan Anggaran 5 Miliar untuk Pembangunan Gor Gelora Bung Karna Situbondo
"Swiss menjadi negara utama tujuan ekspor dengan peranan sebesar 14,50 persen dari total ekspor nonmigas Jawa Timur, diikuti oleh Jepang dan Amerika Serikat dengan peranan masing-masing sebesar 12,98 persen dan 10,62 persen," jelas BPS Jatim dalam laporan terbarunya, dikutip Rabu (8/5/2024)
Pada bulan Maret 2024, kawasan di luar ASEAN dan Uni Eropa juga menjadi negara tujuan utama ekspor nonmigas Jatim. Kawasan di luar ASEAN dan Uni Eropa selama bulan ini memberikan kontribusi sebesar 77,62 persen atau dengan nilai ekspor mencapai USD 1,90 miliar.
Ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN sebesar USD 414,30 juta atau dengan peranan 16,89 persen terhadap total nilai ekspor nonmigas Jatim. "Malaysia menjadi tujuan utama dengan nilai ekspor sebesar USD 159,22 juta atau dengan peranan sebesar 6,49 persen," sebut BPS Jatim.
Philipina dan Vietnam diurutan selanjutnya dengan nilai ekspor nonmigas masing-masing sebesar USD 90,93 juta dan USD 71,26 juta. Sementara itu ekspor nonmigas ke kelompok negara Uni Eropa menyumbang 5,49 persen atau dengan nilai USD 134,67 juta.
Baca Juga : Ekspor Perhiasan Asal Jatim Melonjak 1.212 Persen, Terbanyak Kirim ke Swiss
Lebih lanjut, ekspor ke Belanda merupakan yang terbesar di kawasan Uni Eropa dengan nilai sebesar USD 40,09 juta atau dengan peranan sebesar 1,63 persen terhadap total nilai ekspor nonmigas Jatim pada bulan Maret 2024.
Selanjutnya diikuti ekspor ke Jerman dan Italia dengan nilai sebesar USD 21,77 juta dan USD 19,18 juta atau dengan kontribusi masing-masing sebesar 0,89 persen dan 0,78 persen terhadap total nilai ekspor nonmigas Jatim pada bulan Maret 2024.
