free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

7 Mei, Wilayah Jatim Dominan Cerah Berawan hingga Terik di Siang Hari

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Dede Nana

07 - May - 2024, 14:31

Placeholder
Ilustrasi teriknya matahari saat siang hari di wilayah Jatim. (Foto: iStock)

JATIMTIMES - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memprakirakan seluruh wilayah di Jawa Timur pada Selasa (7/5) cerah berawan. Bahkan saat siang hari suhu di Jatim cenderung panas hingga bikin gerah. 

"Tidak ada potensi hujan sedang-lebat dalam 3 hari ke depan di jatim," tulis keterangan resmi @infobmkgjuanda.

Baca Juga : Teuku Ryan Kritik Pola Asuh Ria Ricis: Ini Cara Supaya Tidak Cekcok dengan Suami Soal Parenting Anak

"Cuaca cerah sudah mendominasi (seluruh wilayah Jatim) pada Selasa," imbuhnya. 

Meski begitu, ada beberapa wilayah di Jawa Timur yang mengalami hujan lokal. Diketahui, wilayah Jawa Timur saat ini masuk kategori parsial musim kemarau. Di mana sebagian Jawa Timur sudah masuk awal musim kemarau dan sebagian masih peralihan. Untuk wilayah di Jatim yang diprakirakan mengalami hujan lokal tidak pada Selasa (7/5) adalah Batu diprakirakan hujan ringan sekitar pukul 16.00 WIB

Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati saat ini gelombang panas tengah melanda berbagai negara Asia. Misalnya Thailand dengan suhu maksimum mencapai 52°C, Kamboja mencapai 43°C pada pekan ini. 

"Namun, khusus di Indonesia yang terjadi bukanlah gelombang panas, melainkan suhu panas seperti pada umumnya," ungkap Dwikorita, dilansir dari keterangan resmi BMKG, Selasa (7/5).

Suhu panas yang terjadi di Indonesia, kata Dwikorita, adalah akibat dari pemanasan permukaan sebagai dampak dari mulai berkurangnya pembentukan awan dan berkurangnya curah hujan. 

Sama halnya dengan kondisi "gerah" yang dirasakan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini, kata Dwikorita, merupakan sesuatu yang umum terjadi pada periode peralihan musim hujan ke musim kemarau. Yakni sebagai kombinasi dampak pemanasan permukaan dan kelembaban yang masih relatif tinggi pada periode peralihan ini.

Baca Juga : Ekonomi Jatim Triwulan I-2024 Tumbuh 4,81 Persen, Sumbang 25 Persen Perekonomian Jawa

"Periode peralihan (hujan ke kemarau) ini umumnya dicirikan dengan kondisi pagi hari yang cerah, siang hari yang terik dengan pertumbuhan awan yang pesat diiringi peningkatan suhu udara, kemudian terjadi hujan pada siang menjelang sore hari atau sore menjelang malam hari," paparnya.

Sedangkan pada malam hari, kondisi gerah serupa juga dapat terasa jika langit masih tertutup awan dengan suhu udara serta kelembaban udara yang relatif tinggi. Selanjutnya, udara berangsur-angsur dirasakan mendingin kembali jika hujan sudah mulai turun.

Menurut BMKG hingga awal Mei 2024 masih sebanyak 8% wilayah Indonesia (56 Zona Musim atau ZOM) telah memasuki musim kemarau. Wilayah yang telah memasuki periodemusim kemarau tersebut meliputi sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, Riau bagian utara, sekitar Pangandaran Jawa Barat, sebagian Sulawesi Tengah dan sebagian Maluku Utara. 

Pada periode hingga satu bulan ke depan, terdapat beberapa wilayah yang akan memasuki musim kemarau seperti sebagian Nusa Tenggara, sebagian pulauJawa, sebagian pulau Sumatera, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Maluku, serta Papua bagian timur dan selatan. 


Topik

Peristiwa bmkg juanda prakiraan cuaca cuaca jatim hari ini



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Dede Nana