JATIMTIMES - Teuku Ryan disebut mengeluhkan soal pola pengasuhan anak yang dilakukan Ria Ricis terhadap anak mereka yang saat ini masih berusia kurang dari dua tahun, Moana. Ryan menilai dirinya tak mendapatkan hak ikut mengatur anak.
Hal itu terungkap dari respons Ryan atas tudingan Ria Ricis dalam gugatan cerainya ke Pengadilan. Dalam dokumen Pengadilan yang terbuka untuk publik, Ryan sebagai Tergugat khawatir psikis anak mereka terpengaruh akibat pola asuh Ria Ricis sebagai Penggugat.
Baca Juga : Sosok Eko Patrio Trending di X usai Disiapkan PAN Jadi Menteri Kabinet Prabowo
"Tergugat seperti tidak punya hak untuk mengatur anak selama ini. Penggugat selalu dominan dan sangat memberdayakan anak untuk kegiatan-kegiatan konten yang mestinya bisa diatur waktu dan intensitasnya," kata Ryan dalam dokumen tersebut.
"Tergugat sangat mengkhawatirkan psikis dan mental anak, karena tidak selamanya anak dapat suka dengan situasi yang diinginkan oleh Penggugat selama ini. Contohnya konten video seperti anak yang terguling-guling di trotoar jalan, walaupun itu terlihat lucu tetapi sebenarnya itu sangat membahayakan," kata Ryan.
Terlepas dari kisah rumah tangga Ryan dan Ricis itu, para calon Ayah dan Mama sebaiknya melakukan kesepakatan sebelum memiliki anak. Kesepakatan tersebut bisa berisikan aturan parenting yang nantinya akan diterapkan kepada anak.
Cara sepakati aturan parenting dengan pasangan
Melansir dari berbagai sumber, ada beberapa cara sepakati aturan parenting agar tidak timbulkan cekcok diakhir seperti kisah diatas. Berikut ini daftarnya:
Buat aturan bersama
Berkolaborasi untuk mengembangkan aturan spesifik dan tertulis tentu bisa dibuat bersama. Pernyataan seperti usia berapa anak boleh berkencan dan berapa banyak waktu yang bisa mereka habiskan untuk bermain gadget bisa dimasukkan ke dalamnya.
Jika salah satu antara Mama dan Ayah tidak menyetujui aturan tersebut, Mama dan Ayah bisa bicarakan lebih lanjut keputusannya. Meski begitu, tetap contohkan perilaku positif ketika berselisih paham agar anak memahami bagaimana cara menyelesaikan konflik dengan cara positif.
Saling bicara dan mendengarkan
Baca Juga : Teganya Suami Aniaya Istri Hamil 4 Bulan Pakai Senjata Tajam
Cara selanjutnya yang perlu dilakukan tentang membuat aturan parenting adalah berdiskusi dengan suami tentang strategi pengasuhan, Bunda. Jika Mama dan Ayah belum melakukan hal ini, belum terlambat untuk memulainya.
Bicarakan tentang bagaimana Mama dan Ayah akan menjadi orang tua untuk Si Kecil. Terlebih jika Mama dan Ayah ingin membesarkan anak dengan cara yang berbeda seperti orang tua terdahulu.
"Bersedia mendengarkan pasangan dan mendengarkan pandangan pribadinya membuatnya lebih mudah untuk melangkah maju. Dengan mendengarkan dan memahami, setiap orang tua akan memperoleh wawasan yang lebih luas dan mampu mengungkapkan kekhawatirannya serta jujur terhadap perasaannya," ungkap konselor kesehatan mental dan koordinator pengasuhan anak, Jaclyn Gulotta, PhD, LMHC, mengutip dari Verywell Family.
Pahami aturan mengunggah anak ke media sosial
Kebanyakan orang tua akan dengan senang hati mengunggah berbagai momen Si Kecil ke media sosial. Meski begitu, kegiatan ini tetap harus berdasarkan kesepakatan bersama, ya.
Melansir dari laman The Washington Post, ada baiknya untuk bertanya terlebih dahulu kepada anak yang berusia remaja sebelum mengunggah foto atau video mereka. Tidak hanya itu, jika Bunda dan Ayah merasa foto atau video tersebut tidak perlu diunggah, maka jangan diunggah.
"Jika ada keraguan (untuk mengunggahnya), jangan disebarluaskan," papar Devorah Heitner, penulis buku Growing Up in Public: Coming of Age in a Digital World.