free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Sempat Turun di Tahun 2023, Retribusi Sektor Perikanan Ditargetkan Tembus Rp 10 Miliar

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : A Yahya

07 - May - 2024, 03:28

Placeholder
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang Victor Sembiring saat ditemui di Pendapa Agung Kabupaten Malang, Jumat (3/5/2024). (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Dalam kurun waktu dua tahun ke belakang, retribusi dari sektor perikanan di Kabupaten Malang mengalami penurunan yang cukup banyak. 

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang Victor Sembiring menyampaikan, retribusi dari sektor perikanan tertinggi pernah tembus di angka Rp 5 miliar. Capaian tersebut terealisasi di tahun 2022 lalu. 

Baca Juga : Ekonomi Jatim Triwulan I-2024 Tumbuh 4,81 Persen, Sumbang 25 Persen Perekonomian Jawa

Namun, beranjak ke tahun 2023, retribusi dari sektor perikanan mengalami penurunan yang cukup banyak. Setidaknya, retribusi dari sektor perikanan yang sudah tercapai Rp 5 miliar, mengalami penurunan menjadi Rp 3,5 miliar. "Selama ini tertinggi pernah mencapai Rp 5 miliar di tahun 2022. Di tahun 2023 menurun sekitar Rp 3,5 miliar," tutur Victor kepada JatimTIMES.com. 

Kemudian memasuki tahun 2024, pihaknya memiliki targer tinggi untuk retribusi pada sektor perikanan. Victor menyebut, target yang dipasang untuk retribusi dari sektor perikanan mencapai Rp 10 miliar. "Di tahun 2024 kalau target kita cukup tinggi yakni Rp 10 miliar," kata Victor.  

Pihaknya menyebut, penerapan retribusi dari sektor perikanan ini diterapkan untuk ikan-ikan yang masuk ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Jadi, jika terdapat ikan-ikan dari nelayan kecil yang tidak masuk tempat pelelangan ikan tidak dikenakan retribusi. 

"Jadi yang kita kenakan retribusi itu ikan-ikan yang masuk ke tempat pelelangan ikan. Untuk ikan yang belum masuk, dalam hal ini nelayan kecil dan tidak masuk ke TPI ya tidak kita kenakan retribusi," ujar Victor.  

Lebih lanjut, Victor pun mengungkapkan penyebab terjadinya penurunan capaian retribusi dari sektor perikanan di tahun 2023. Salah satu yang utama yakni dampak dari cuaca ekstrem yang berdampak pada hasil tangkapan para nelayan. 

Pihaknya pun mencontohkan pada tahun 2022 lalu, produksi perikanan tangkap atau ikan laut dengan komoditas unggulan Ikan Tuna, Ikan Cakalang dan Ikan Tongkol atau TCT mencapai 12 ribu ton per tahun. Tetapi, di tahun 2023 produksi Ikan Tuna, Ikan Cakalang dan Ikan Tongkol hanya mencapai 9 ribu ton per tahun. 

Baca Juga : Perikanan di Kabupaten Malang Miliki Potensi Besar untuk Ketahanan Pangan Nasional

"Ternyata yang meningkat cukup banyak itu ikan kecil-kecil. Yang mana kalau ikan tongkol Rp 10 ribu, ikan kecil-kecil kemuru itu bisa sampai kemarin kalau sudah banjir harganya Rp 1.500 sampai Rp 2.000. Akhirnya retribusinya juga menurun," jelas Victor.

Menurutnya, banyaknya ikan-ikan kecil para produksi di tahun 2023 lalu disebabkan oleh faktor alam, yakni perubahan iklim yang cukup ekstrem. Karena seharusnya di Bulan Oktober, November dan Desember tidak terjadi banjir ikan kecil. 

"Tapi nyatanya banjir ikan kecil. Tapi juga tidak menguntungkan untuk pendapatan daerah. Karena volumenya tinggi, harganya rendah," pungkas Victor.


Topik

Pemerintahan kabupaten malang victor sembiring



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

A Yahya