JATIMTIMES - Ratusan pimpinan perguruan tinggi di Indonesia hadir dalam Simposium Nasional Kepemimpinan Perguruan Tinggi di Gedung Pasca Sarjana UIN Maliki Malang, (2-3/5/2024). Dalam momentum itu, turut diisi dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) beberapa dengan Perkumpulan Pendidikan Kepemimpinan Perguruan Tinggi (Pemimpin) yang menjadi pelopor simposium.
Organisasi Pemimpin sendiri, dipelopori oleh 7 perguruan tinggi konsorsium mulai dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara, Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Semarang (UNS), Universitas Padjajaran (Unpad) dan Universitas Presiden.
Ketua Organisasi Pemimpin, Ike Agustina menyampaikan, bahwa ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia hadir dalam simposium nasional. Hari kedua gelaran simposium nasional ini, dihadiri 180 peserta.
Baca Juga : Postingan Story IG Marselino Ferdinan Trending X, Tuai Pro Kontra Netizen
Simposium ini menjadi wadah bagi para pimpinan perguruan tinggi untuk saling berdiskusi hal-hal strategis, utamanya terkait leadership dan juga berkaitan dengan manajemen ataupun tata kelola pada perguruan tinggi. "Ini termasuk juga tentang isu-isu strategis, bagaimana tantangan kedepan maupun tentang arah kebijakan," katanya.
Tema besar yang diusung dalam simposium ini adalah "Menavigasi Inovasi Perguruan Tinggi Indonesia di Era Antroposen". Topik ini dilatarbelakangi adanya perubahan dan perkembangan zaman, dimana hal ini menuntut kemampuan adaptif dan inovatif dalam merespon berbagai hal.
Maka, dalam hal ini Pemimpin memiliki sejumlah program strategis dalam pengembangan kapasitas leadership bagi para pemimpin maupun calon pemimpin perguruan tinggi.
Simposium ini nantinya akan gencar untuk diselenggarakan. Sebab, simposium menjadi wadah dalam memperluas jejaring, wadah berdiskusi dan melakukan update pada berbagai hal, baik itu tantangan kedepan maupun problematika lainnya. "Maka kolaborasi ini menjadi sangat penting dalam upaya menghadapi tantangan kedepan," paparnya.
Selain berdiskusi dalam berbagai hal strategis, baik kepemimpinan, inovasi-inovasi, maupun terkait isu lingkungan, juga dilakukan MoU Pemimpin dengan lebih dari 10 perguruan tinggi. Penandatanganan MoU itu terkait kerjasama dibidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Koordinator Kompetensi Dosen dan Tindik, Direktorat Sumber Daya Ditjen Dikti Kemdikbudristek, Nafiron Musfiqin Uddin, menambahkan, bahwa simposium ini menjadi salah satu hal yang penting dalam mengembangkan kepemimpinan perguruan tinggi. Pemimpin perguruan tinggi sebagai tokoh akademik yang menjadi penentu terhadap perkembangan pendidikan tinggi.
"Pemimpin perguruan tinggi bukan hanya memiliki kapasitas sebagai akademik leader, tetapi juga sebagai entrepreneur leader yang harus mampu mengembangkan perguruan tingginya ke depan jadi lebih baik," pungkasnya.