JATIMTIMES - Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diselenggarakan dengan upacara penuh khidmat di halaman Pemkab Tulungagung. Usai mengikuti upacara bendera Penjabat (Pj) Bupati Tulungagung Heru Suseno meninjau stand-stand yang digelar oleh Dinas Pendidikan.
Kedatangan Heru ini didampingi langsung Sekretaris Daerah Tulungagung Tri Hariadi, Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung Rahadi P. Bintara serta beberapa OPD dan disambut hangat para peserta pameran yang sudah lama menunggunya.
Baca Juga : Jadi Pembicara di Workshop ISNU, Rektor Unisma Dorong PTNU Terakreditasi Unggul
Saat mendampingi Heru, Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung Rahadi P. Bintara menyampaikan, kegiatan ini merupakan tasyakuran Hari Pendidikan Nasional. Dikatakannya, dalam peringatan Hardiknas ini bisa dijadikan tonggak untuk menempatkan semangat dan menyukseskan pendidikan di Kabupaten Tulungagung.
Rahadi atau yang akrab disapa Pipit ini juga menyampaikan, dalam pameran yang digelar di halaman kantor Dinas Pendidikan Tulungagung dengan berdirinya stand-stand dari Paud, TK, SD dan SMP ini adalah direfleksikan dengan bentuk-bentuk pameran.
"Sedangkan pameran ini sendiri berisi dengan panen karya dan proyek penguatan profil pelajar Pancasila," ucapnya, Kamis (2/5/2024).
Ia juga menambahkan, dalam merefleksikan Hardiknas ini, pihaknya memberi ruang bagi siswa-siswi untuk mengeksplorasi kepiawaian mereka, yakni lewat prestasi yang diraihnya.
"Bagi anak-anak yang sudah tampil menjadi juara, ini kita beri peluang untuk mereka bisa mengeksplor kepiawaian lewat prestasi yang sudah diraih anak-anak kita," terangnya.
Disinggung soal guru penggerak, mantan Camat Ngunut ini menjelaskan, untuk saat ini ada kisaran 300 guru penggerak yang ada di Kabupaten Tulungagung. Tentu, mereka diharap mampu mengikuti serangkaian latihan maupun kursus yang di gelar kementerian, dengan waktu yang cukup panjang.
Baca Juga : Raden Kartowibowo: Pahlawan Terlupakan dalam Sejarah Pendidikan Indonesia
"Serangkaian ini waktunya juga tidak pendek dan ini yang terus kita berikan support pada seluruh guru di Kabupaten Tulungagung untuk mereka bisa menjadi guru penggerak," jelasnya.
Namun demikian, tambah Rahadi, ia tetap menargetkan guru yang ada di Kabupaten Tulungagung bisa jadi guru penggerak. "Targetnya seperti itu. Tetapi, karena berproses dan proses ini juga ada tesnya, akan tetapi kita tetap harus semangat untuk bisa menjadikan mereka menjadi guru penggerak," ungkapnya.
Dalam upaya memajukan pendidikan dengan menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid serta menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik, menurut Kadindik ini harus melalui Program Guru Penggerak.
"Sehingga, Guru Penggerak ini harus lulus seleksi dan wajib mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak. Program ini yang akan menciptakan guru penggerak dan yang mampu diri dan guru lain dengan refleksi dan kolaborasi secara mandiri serta banyak hal," tutupnya.