JATIMTIMES – Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang memiliki banyak keunggulan dan kompetensi dalam berbagai bidang. Kompetensi ini salah satunya adalah pada bidang kepemanduan wisata.
Ada 100 mahasiswa Fakultas Humaniora telah teruji dalam bidang kepemanduan wisata. 100 mahasiswa itu, dinyatakan berkompeten usai mengikuti ujian dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Maestro Indonesia bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) pada 16 November 2023 lalu.
Baca Juga : Bupati Sanusi Halal Bihalal Bersama Kepala Sekolah dan Dewan Guru SD Swasta
Pengakuan kompetensi 100 mahasiswa dalam bidang kepemanduan wisata ini, semakin diakui dengan diterimanya sertifikat profesi dari BNSP. Penyerahan serifikat ini dilakukan pada 24 Maret 2024 lalu di UIN Maliki Malang
Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Humaniora, Dr Halimi menyampaikan, bahwa keberhasilan dalam sertifikasi ini tentunya menjadi nilai plus bagi para mahasiswa. Dengan sertifikat dari BNSP, akan semakin meningkatkan daya saing yang dimiliki oleh mahasiswa Fakultas Humaniora.
Sebab, ke depan diperlukan skill khusus untuk memasuki dunia kerja dengan berbagai tantangan yang terus berkembang.
"Saat ini mahasiswa tidak cukup hanya berbekal ijazah dan transkrip saja. Mereka juga perlu memiliki skill khusus dalam memasuki dunia kerja yang penuh kompetisi," terangnya.
Sebelumnya, dalam ujian sertifikasi, para mahasiswa harus menjalani serangkaian tes tulis maupun lisan dan juga tahapan interview. Dalam ujian ini, asesor dari BNSP menggunakan skema menggunakan skema Kepemanduan atau Tour Guide.
Baca Juga : Wujudkan Pilkada 2024 Aman dan Kondusif, Polres Kediri Gelar FGD
Tes tulis memuat materi-materi terkait kepemanduan wisata, melibatkan 19 skema kepemanduan wisata seperti sejarah, budaya, dan objek wisata di Malang Raya.
Sementara, dalam tes wawancara dirancang untuk melihat kemampuan komunikasi dan mengukur kemampuan peserta dalam memberikan penjelasan dan informasi mengenai objek wisata kepada para wisatawan
Sebelum mengikuti ujian sertifikasi, tentu para mahasiswa ini telah melakukan persiapan dengan berbagai pelatihan tentang kepemanduan wisata oleh Ikatan Pemandu Museum Indonesia (IPMI). Sehingga, dalam proses ujian sertifikasi dapat dilewati seluruh peserta dengan hasil yang memuaskan.