JATIMTIMES - Menjelang rencana pemindahan Pasar Pagi ke Pasar Induk Among Tani Kota Batu, beberapa persiapan masih berproses. Senin (29/4/1024), perwakilan pedagang mendatangi Kantor UPT Pasar Induk untuk melakukan pertemuan koordinasi pelunasan lincak. Sejumlah pedagang diketahui belum lunas dan meminta kelonggaran.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Pagi Rubianto mengatakan pihaknya bersama beberapa ketua kelompok di bawah naungan paguyuban menyampaikan hal tersebut. Sejumlah pedagang belum bayar lunas lincak atau meja dagang Pasar Pagi sebelum pindah.
Baca Juga : Acara Nobar Timnas Indonesia di Stadion Gajayana Tetap Jalan, MNC Tetap Minta Pemkot Malang Bayar!
"Tadi saya diminta beberapa ketua kelompok, karena pedagang memang ada yang belum bayar sama sekali, atau belum lunas untuk pindah," jelas Rubianto saat ditemui di Pasar Induk Among Tani, Senin (29/4/2024).
Dikatakan, untuk pedagang Pasar Pagi, memang disediakan lincak dari vendor yang telah bekerja sama dengan UPT Pasar. Setiap pedagang mendapatkan dengan harus membayar sekitar Rp1,2 juta.
Kepastian itu, kata Rubianto, sesuai kesepakatan awal. Lincak yang didapat berukuran 1 x 1,8 meter, terbuat dari galvanis.
Mengenai tenggat pelunasan, pihaknya belum mendapatkan informasi lebih jelas. Namun, informasi Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan sebelumnya sempat menyampaikan di media akan dilakukan pemindahan pada 6 Mei 2024.
"Jadi pemberitahuan secara resmi soal kapan pemindahan belum tahu," kata pria yang disapa Rubi itu.
Menurut informasi yang ia terima, persiapan untuk lincak Pasar Pagi sudah dilakukan sebagai sarana prasarana pendukung pedagang yang akan ditempatkan di halaman parkir belakang pasar induk. Meski belum jelas, Rubi menyebut jika pedagang merasa siap jika diminta pindah kapanpun.
Baca Juga : Wujudkan Pemilu di Jatim Aman dan Kondusif, Pj. Gubernur Adhy Terima Prapanca Award 2024
"Persiapan lincak menurut vendor sudah siap dibikinkan. Makanya hari ini melaksanakan pembayaran ke vendor," terangnya.
Kepala UPT Pasar Induk Among Tani Agus Suyadi mengatakan persoalan pemindahan pedagang Pasar Pagi sudah ditangani langsung kepala dinas. Pihak UPT mempersiapkan secara teknis untuk penempatan. Para pedagang akan menggunakan area parkir belakang dengan sistem bongkar pasang dan pemisahan berdasarkan zona segmen.
Ia membenarkan jika ada pedagang yang mengatakan belum bisa melunasi lincak ke vendor dan meminta keringanan. Pihaknya juga hadir dalam pertemuan dengan pedagang sebagai saksi. "Keluhan pasti ada. Dari yang belum lunas minta keringanan ke vendor. Tidak bisa tepat waktu bayar. Tapi semua ada solusinya," ucap Agus.