JATIMTIMES - Memasuki Bulan April 2024 rencana program angkot gratis bagi pelajar akan segera diuji coba Pemkot Batu. Namun, Dinas Perhubungan (Dishub) masih melakukan beberapa kajian kembali untuk mengukur kemampuan anggaran dan kesiapan armada angkutan. Hal ini karena hasil kajian terakhir menunjukkan adanya antusiasme tinggi dari masyarakat dalam hal ini oleh ribuan wali siswa.
Hak tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kota Batu Hendry Suseno. Dikatakannya, Focus Grup Discussion (FGD) pertama melibatkan perwakilan stakeholder terkait menunjukkan hasil kajian terakhir. Sasaran angkot gratis yang semula ratusan orang meningkat setelah Dishub menanyakan pendapat ke masyarakat.
Baca Juga : Bupati Sanusi Minta GP Ansor Kabupaten Malang Menjadi Wadah Perjuangan untuk Tegakkan NKRI
"Dari FGD kami melihat sejauh mana kesiapannya. Kajiannya sudah jalan, akhir bulan kemarin finishing bersama Dinas Pendidikan, para kepala sekolah, kepolisian, perwakilan Provinsi. Intinya dari semua lini termasuk masyarakat antusias," ujar Hendry kepada JatimTIMES saat dikonfirmasi, belum lama ini.
Angkutan gratis tersebut juga mendapat perhatian dari Organda (Organisasi Angkutan Darat). Dimana ada pertimbangan menetapkan titik kumpul atau titik jemput angkot gratis bagi pelajar di tiga kecamatan. "Dari tiga kecamatan itu, akan diprioritaskan mungkin di uji coba di Kecamatan Batu dulu. Sementara untuk SMA dan SMP dulu," terangnya.
Mengenai kendaraan angkutan yang digunakan, kata Hendry, adalah angkutan kota yang secara umum sudah digunakan sebelumnya. Sehingga perlu penyiapan dari pelaku transportasinya untuk bisa menjalankan program angkot gratis dan bersedia melakukan antar jemput sesuai wilayahnya.
Hal tersebut karena pengoperasian dan pembiayaan operasional bukan dari individu. Melainkan dijalankan dalam naungan koperasi. Hendry menyampaikan bahwa terkait persoalan itu tengah diproses administrasinya. Jika rangkaian kajian lebih dulu selesai dengan matang secepatnya akan diuji coba bulan April ini.
"Antusiasmenya tinggi. Kita punya anggaran tidak banyak, hanya bisa mengcover sekitar mungkin 500 sekian (siswa). Dimana armadanya dibagi hanya 40-an, sedangkan sampai ribuan wali siswa yang mengisi semacam angket yang sudah disebarkan," ungkapnya.
Hendry berujar, yang masih harus dihitung dengan matang adalah kesiapan anggaran dan keberlanjutan. Pihak Pemkot bekerja sama dengan Bank Jatim untuk masalah sistem pembiayaan. Rencananya menggunakan alat khusus di angkot yang diakses siswa sekolah dengan kartu pembayaran.
Baca Juga : Terkait Gugatan yang Dikabulkan MK Sebagian, Bupati Sanusi: Keputusan Ada di Kemendagri
"Ini agar tidak putus tengah jalan. Jangan sampai nanti begitu jalan, putus. Kan kasihan juga, kasihan siswanya, kasihan angkotnya. Entah pembayaran tertunda sampai PAK atau seperti apa," tambah Hendry.
Dalam perencanaannya, angkutan gratis bagi pelajar ini akan memanfaatkan armada angkot di Kota Batu. Total ada sekitar 42 angkot yang digunakan pada tahap awal. Jumlah tersebut bisa memfasilitasi sekitar 504 pelajar. Namun, untuk jumlah pastinya masih dalam tahap kajian lanjutan.
Program ini diketahui memakan anggaran sekitar Rp 900 - RP 1 miliar untuk mengganti akomodasi para sopir angkot yang mengikuti program angkutan gratis pelajar. Penyediaan fasilitas tersebut ditujukan untuk memastikan keselamatan bagi pelajar. Mengingat tingkat pelanggaran dan kecelakaan para pelajar cukup tinggi. Selain itu, program angkutan gratis bagi pelajar ini juga membantu mengatasi persoalan angkot yang sepi penumpang karena tergeser atas kehadiran transportasi online.