JATIMTIMES - Misteri perampokan yang berujung pada pembunuhan di Dusun Krajan, RT. 03/RW. 05, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada Jumat (22/3/2024) masih terus bergulir.
Pasalnya, hingga Sabtu (23/3/2024) jajaran Satreskrim Polres Malang masih terus berupaya menggali keterangan dari para saksi dan memanfaatkan barang bukti yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengungkap pelaku tindak kejahatan tersebut.
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat menyampaikan, bahwa jajaran Satreskrim Polres Malang bersama Polsek Pakis serta Tim Inafis Polres Malang telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sebanyak dua kali.
Untuk olah TKP pertama dilakukan pada Jumat (22/3/2024) sekitar pukul 21.00 WIB. Kemudian pada Sabtu (23/3/2024) pagi sekitar pukul 09.00 WIB jajaran Satreskrim Polres Malang kembali melakukan olah TKP kedua.
Gandha menuturkan, olah TKP kedua merupakan tahapan pendalaman kasus yang lebih mendalam. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan alat bukti yang cukup untuk mengungkap pelaku perampokan dan pembunuhan.
"Barang yang hilang sementara ada satu handphone saja. Untuk perhiasan dan surat-surat berharga aman dan sudah diamankan oleh pihak keluarga. Satu handphone saja," ungkap Gandha kepada JatimTIMES.com, Sabtu (23/3/2024).
Mantan Kasat Reskrim Polres Kutai Kertanegara itu mengatakan, bahwa hingga kini pihaknya masih melakukan pendalaman perkara secara intensif untuk menangkap pelaku.
"Belum bisa dipastikan untuk dugaan berapa jumlah pelakunya, masih kita dalami," ujar Gandha.
Perwira polisi dengan tiga balok di pundaknya ini menuturkan, pihaknya masih belum bisa memastikan bahwa kejadian ini murni perampokan dan pembunuhan atau ada indikasi lain.
"Masih di dalami dan penyidikan secara intensif. Minta doanya mudah-mudahan (pelaku) cepat terungkap," kata Gandha.
Lebih lanjut, Gandha mengatakan, dalam peristiwa tindak kejahatan itu menyebabkan dua korban. Baik korban jiwa maupun korban luka berat. Kedua korban tersebut merupakan saudara. Korban atas nama Sri Agus Iswanto (60) yang merupakan penyandang disabilitas tuna netra meninggal dunia akibat luka tusuk dari pisau yang menancap di leher bagian belakang dengan gagang pisau yang sudah terlepas.
Sedangkan korban lainnya atas nama Esther Sri Purwaningsih (69) mengalami luka berat berupa lebam di wajah dan bagian kepala. Esther atau Bu Pur pada Jumat (22/3/2024) sekitar pukul 20.30 WIB langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Saiful Anwar (RSSA) untuk mendapatkan perawatan intensif. Lalu untuk korban meninggal dunia atas nama Sri Agus Iswanto juga dibawa menuju RSSA Malang sekitar pukul 22.00 WIB untuk dilakukan Visum et Repertum (VeR).