JATIMTIMES - Maraknya aksi bullying yang terjadi di kalangan pelajar belakangan ini menjadi perhatian anggota DPRD Jawa Timur (Jatim) Sri Untari Bisowarno. Anggota Komisi E tersebut menekankan pentingnya pencegahan sejak dari rumah.
Menurut Sri Untari, orang tua memiliki peran penting untuk mencegah terjadinya bullying atau perundungan. Terlebih, bisa jadi bullying awalnya justru muncul dari dalam keluarga itu sendiri.
Baca Juga : Kembali Terpilih, Ketua DPRD Sidoarjo Siap Emban Tugas dan Gelar Syukuran
"Bullying yang dilakukan orang tua kepada anak-anak sehingga minder di rumah gitu kan. Di luar juga terjadi lagi karena tidak terjadi pengawasan yang baik," ungkap Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim itu, Kamis (21/3/2024).
Sri Untari menilai masalah perundungan ini menjadi masalah yang serius jika terus dibiarkan. Karena itu, Untari mengaku telah berkeliling menyosialisasikan mengenai pentingnya mencegah perundungan.
"Tiga atau empat bulan lalu saya keliling ke kecamatan-kecamatan mengumpulkan ibu-ibu, ngumpulin ibu-ibu kepala desa. Termasuk di koperasi saya juga untuk memahamkan apa sih bullying itu dan kenapa itu tidak boleh menjadi bagian yang terjadi," katanya.
Dikatakannya, penanaman akhlak dalam keluarga dibutuhkan untuk mencegah perundungan. Seorang anak yang memiliki budi pekerti luhur, lanjut legislator Dapil Malang Raya ini, tidak akan menjelek-jelekkan atau mengejek orang.
Ia pun meminta keluarga menanamkan akhlak yang baik. Sebab, percuma di sekolah dilakukan pencegahan perundungan jika di rumah justru terjadi.
"Dia akan tahu bahwa mengejek itu bagian dari sesuatu yang tidak baik, maka tidak mau kalau mengejek. Tanamkan itu pada jiwanya anak-anak. Tetapi mulai dulu dari orang tuanya, di sekolahnya diajari tapi di rumahnya orang tuanya kalau bicara begitu, ya sama saja," katanya.
Baca Juga : Jadi Nominasi 6 Besar Kampung KB, Bupati Malang Berharap Desa Senggreng Maju ke Tingkat Nasional
"Kalau ini orang tuanya baik, sekolahnya baik, lingkungannya jelek, ya balik kembali bullying itu," sambung Sri Untari.
Untari sendiri terus berupaya mencegah bullying. Salah satunya dengan membuat semacam rumah peduli anak. Program tersebut telah berjalan di Kabupaten Malang. Kendati begitu, dia menilai program tersebut masih perlu dikembangkan lagi.
"Saya masih bekerja sama dengan DP3A di berbagai kabupaten/kota untuk mengembangkan itu agar terjadi kerja sama yang baik antara konselor, para psikolog, dan kader-kader desa. Kemudian memang baru ada di kurang 12 kecamatan. Nah itu diperbanyak lagi di breakdown di desa-desa," pungkasnya.