JATIMTIMES - Pemimpin muda telah menjadi tren dalam Pemilu 2024 ini. Caleg-caleg muda telah membuktikan diri ambil bagian dalam Pemilu dan sukses memenangkan hati rakyat.
Di Kabupaten Tulungagung, pemimpin milenial dan Gen Z menjadi idola sekaligus magnet bagi pemilih. Buktinya, Prabowo-Gibran yang sebelumnya diprediksi kalah dengan dominasi PDIP, ternyata mampu menang telak.
Baca Juga : Polisi di Bali Keluarkan Rekomendasi Laga Arema vs Persebaya Tanpa Penonton
Ardhya Pramesti Regista (21), calon legislatif Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan satu-satunya pemilik kursi ini rupanya juga didorong oleh pendukungnya untuk ikut dalam Pilkada 2024.
"Banyak dorongan dan dukungan, arahnya agar mencoba maju dalam Pilkada," katanya.
Mahasiswi jurusan Hukum di Universitas Brawijaya Malang yang lahir di Tulungagung pada 5 Juli 2003 ini, tidak serta merta menerima dukungan yang semakin hari semakin deras.
"Pertama, saya baru terjun di dunia politik. Hasil kerja keras dan amanat yang diberikan pemilih dalam Pileg, belum saya laksanakan," ujarnya.
Meski tidak dengan tegas menolak dukungan ini, putri Kepala Desa Banyuurip ini mengatakan, jika mekanisme pencalonan dalam Pilkada, sepenuhnya tergantung rekomendasi dari partai politik.
"Saya orang parpol, maka mekanismenya harus di usung partai. Syaratnya juga direkom dan memenuhi ambang batas 20 persen dari jumlah kursi," terangnya.
Baca Juga : Safari Politik Pemilu 2024 Bikin Peredaran Uang Tunai di Jatim Melonjak Drastis
Dengan modal hanya satu kursi, Tata mengatakan tidak bermimpi menjadi bakal calon, baik itu bupati atau wakil bupati. "Apalagi PPP hanya 1 kursi. Jika ada kader yang jadi calon itu sebuah keajaiban," bebernya.
Meski demikian, segala kemungkinan dapat terjadi dalam politik. Satu kursi yang didapatkan PPP, bisa saja akhirnya dapat menjadi penentu jika gabungan partai politik untuk mengusung calon belum memenuhi ambang batas.
"Mengalir saja, kalau urusan itu sepenuhnya menjadi bagian dari partai. Jadi bisa ditanyakan ke ketua atau pengurus partai," ungkapnya.
Ia tidak memungkiri, selain muda beberapa calon kepala daerah yang punya potensi memenangkan suara diantaranya adalah calon perempuan. Selain Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, banyak kepala daerah ternyata juga figur seorang perempuan dan ia menyebut nama-nama bupati atau wakil bupati dari beberapa Kabupaten.