JATIMTIMES - Tradisi membuat ketupat Idul Fitri menjadi bagian dari moment bahagia saat lebaran tiba.
Puluhan anak yatim piatu bersama Forum Wartawan Sidoarj (Forwas) dan tim Favehotel di Sidoarjo memberikan edukasi dan tutorial cara membuat ketupat secara langsung.
Baca Juga : 4 Keistimewaan Amalkan Istighfar Saat Sahur hingga Jelang Subuh
Tradisi Lebaran ketupat atau Bakda Kupat merupakan simbolisasi ungkapan dari bahasa Jawa. Kupat adalah akronim dari Ngaku Lepat (mengakui kesalahan). Simbolisasi ini digunakan Sunan Kalijaga dalam mensyiarkan ajaran Islam di Jawa Timur.
Dalam kegiatan pembuatannya, anak-anak diberikan 2 buah janur untuk dirangkai menjadi ketupat. Tampak antusias dan rasa ingin tau yang tinggi dalam mengikuti setiap arahan dari pemateri.
Executive Manager Favehotel Sidoarjo, Eka Dewi Kurniawati mengatakan, selain untuk mengisi waktu berbuka puasa, sekaligus untuk memberi edukasi anak-anak agar bisa membuat ketupat.
“Kita ingin ngasih pengalaman yang berbeda untuk adek-adek ketika ngabuburit, kita ajari bikin ketupat,” ungkap dewi, Rabu (19/3/2024).
Berbeda dengan ketupat pada umumnya yang berisi beras, ketupat buatan anak yatim piatu ini berisi tulisan tangan berupa harapan saat lebaran tiba.
“Ini tradisi yang ditunggu-tunggu saat lebaran. Agar mereka juga tahu bagaimana membuatnya dan melestarikan tradisi ketupat jelang lebaran,” imbuh Dewi.
Baca Juga : Terindikasi di Dua Kecamatan, Polres Malang Larang Penggunaan Sound Horeg untuk Bangunkan Sahur
Keseruan terlihat saat anak-anak menirukan cara membuat ketupat. Seperti dikatakan Mutia, salah satu peserta. “Iya susah buatnya. Cara menganyamnya tidak bisa tapi saya senang sekali,” jelasnya.
Adapun kegiatan ini sengaja di buat Forwas bersama warga sekitar yang ingin berbagi dengan anak-anak yatim piatu di bulan Ramadan, sekaligus melestarikan tradisi ketupat pada generasi muda agar tidak punah.
Selain membuat ketupat, anak - anak yatim piatu ini juga diajak untuk berdoa bersama untuk harapan - harapan mereka dimasa depan serta berbuka bersama.