JATIMTIMES - Tidak terasa Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-119 Kodim 0808/Blitar di Desa Wonotirto, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, telah memasuki minggu keempat. Hal itu menandakan bahwa waktu terus berjalan menuju pencapaian target bulanan.
Di tengah semangat membara, progres pembangunan talud yang menjadi fokus utama program ini mencapai titik penting: sepanjang 50 meter dengan ketinggian 1 meter, membentang sebagai lengan penopang jalan yang menghubungkan Dusun Gebang dan Dusun Caren di desa setempat.
Baca Juga : Bocah 13 Tahun Ini Trauma Bersekolah gegara Diejek Berkaca Mata Tebal
Ya, di pinggiran Desa Wonotirto, suara gemuruh alat berat menjadi latar belakang dari pembangunan talud yang sedang dilaksanakan, Jumat (15/3/2024). Di sana, anggota Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-119 Kodim 0808/Blitar sedang sibuk bekerja keras. Dalam sorotan matahari pagi, adegan ini menjadi persembahan nyata dari semangat tak kenal lelah mereka dalam membangun talud sepanjang 50 meter.
Dari kejauhan, tampak Letda Mar Rapik, salah satu pemimpin satgas, memandu proses pembangunan dengan penuh kesigapan. Dalam seragamnya yang serba cokelat, ia seperti penari yang mengatur gerakan para penari lainnya. Setiap langkahnya diiringi dengan instruksi yang tegas namun penuh semangat kepada rekan-rekannya.
Tak jauh darinya, para anggota satgas dengan penuh semangat menyelesaikan tugas-tugas mereka. Ada yang sibuk mengatur alat berat, mengangkut material, atau bahkan dengan tenaga mereka sendiri membangun struktur talud. Mereka adalah sosok-sosok pahlawan tanpa tanda jasa yang bersedia berkeringat demi mewujudkan mimpi bersama: talud yang kokoh untuk Desa Wonotirto.
Terlihat pula bagaimana kebersamaan antara Satgas TMMD dan warga setempat menjadi pemandangan yang mengharukan. Tangan-tangan kasar mereka berpadu dengan tangan-tangan prajurit, menyatukan tekad untuk mencapai tujuan bersama. Tak heran jika adegan ini menjadi simbol dari semangat gotong-royong yang masih melekat erat di hati masyarakat Wonotirto.
Di sudut lain, seorang anggota satgas tengah menunjukkan kepiawaiannya dalam mengoperasikan alat berat. Dengan cermat dan penuh perhitungan, ia memindahkan material secara efisien, memberikan kontribusi berarti dalam percepatan proses pembangunan talud. Di sisi lain, anggota lainnya dengan penuh antusiasme menyiapkan bahan-bahan konstruksi, memastikan bahwa tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.
Namun, di balik gemerlap aktivitas fisik, ada momen-momen kebersamaan dan solidaritas yang membuat proses pembangunan terasa lebih dari sekadar proyek konstruksi. Sesaat setelah shalat Jumat, terlihat para anggota Satgas duduk berjejer di bawah naungan pohon, di bulan puasa Ramadan ini mereka saling tegur sapa dan berbagi kisah hidup, memperkuat hubungan satu sama lain.
Kemudian, ketika matahari sudah mulai meredup, Letda Mar Rapik berdiri di depan talud yang hampir rampung. Dalam sorotan cahaya senja, ia membentangkan bendera merah-putih sebagai tanda bahwa misi mereka hampir selesai. Dalam senyumnya terpancar kebanggaan, kepuasan, dan rasa syukur atas kerja keras dan kerjasama yang telah dilakukan bersama.
Letda Mar Rapik, salah satu anggota satgas, menegaskan betapa esensialnya pembangunan talud ini untuk meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antarwilayah. Dengan bangganya, ia mengungkapkan harapan bahwa warga setempat akan dapat memanfaatkan jalan yang lebih aman, terutama saat cuaca buruk mengancam.
“Pembangunan talud ini bukan semata bagian dari proyek infrastruktur biasa. Ini adalah simbol perbaikan dan peningkatan infrastruktur yang sangat dibutuhkan di Desa Wonotirto, yang menjadi bagian dari upaya besar TMMD ke-119. Percepatan pembangunan talud ini adalah hasil dari kerja keras dan sinergi antara TNI dan masyarakat setempat,” ungkap Mar Rapik, Jumat (15/3/2024).
Baca Juga : Harga Telur Ayam di Kota Blitar Tetap Tinggi, Pedagang Mengeluh Penjualan Turun
Diharapkan, kehadiran talud ini bukan hanya akan memperkuat struktur jalan, tetapi juga meningkatkan daya tahan terhadap cuaca ekstrem. Dampaknya akan terasa dalam perekonomian yang lebih stabil, meningkatnya kualitas hidup, dan kesejahteraan masyarakat Desa Wonotirto secara keseluruhan.
"Dengan adanya talud ini, kami berharap dapat memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi masyarakat setempat, terutama dalam menghadapi cuaca ekstrem atau musim hujan yang sering mengganggu. Talud ini tidak hanya sebagai struktur fisik, tetapi juga simbol kebersamaan dan gotong-royong antara TNI dan masyarakat,” imbuhnya.
Dukungan dan kerja sama yang solid dari masyarakat tidak hanya mempercepat pembangunan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi seluruh tim. Bersama-sama, mereka membentuk fondasi yang kokoh untuk masa depan yang lebih baik bagi wilayah mereka. Mereka membuktikan bahwa ketika semangat gotong-royong bersatu dengan keahlian dan dedikasi, tidak ada hal yang tidak mungkin.
Dengan target waktu yang semakin dekat, para pekerja keras ini terus berjuang, tidak hanya untuk menyelesaikan proyek tepat waktu, tetapi juga untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan bagi masyarakat Wonotirto. Seiring dengan berjalannya waktu, talud ini akan menjadi bukti nyata dari kepedulian, kebersamaan, dan semangat pantang menyerah yang mengalir dalam darah Satgas TMMD dan warga Desa Wonotirto.
“Saya sangat bangga dengan dedikasi dan kerja keras anggota Satgas TMMD serta dukungan penuh dari masyarakat Wonotirto. Bersama-sama, kami telah membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin ketika semangat gotong-royong bersatu dengan keahlian dan motivasi yang kuat. Semangat gotong-royong dan kepedulian yang telah kita tunjukkan bersama menjadi fondasi yang kokoh untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi Desa Wonotirto,” pungkas Mar Rapik.