JATIMTIMES - Halilintar Anofial Asmid, ayah Atta Halilintar dituding mengklaim sebidang tanah pondok pesantren Al Anshar di Pekanbaru, Riau. Tak tanggung-tanggung, nilainya mencapai Rp26 miliar.
Masalah ini sebenarnya sudah muncul sejak puluhan tahun lalu. Namun baru kekinian muncul karena ayah Atta Halilintar melakukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Pekanbaru, 23 Januari 2024.
Baca Juga : Sosok Muhammad Rafsanjani, Sekjen PB PMII yang Meninggal Dunia pada Siang Ini
Isinya, agar mengesahkan tanah seluas 13.958 meter persegi dan 923 meter persegi, sah milik Anofial Asmid sebagai penggugat.
Namun muncul polemik, ternyata tanah tersebut bukan sepenuhnya milik Anofial Asmid. Tanah di Pondok Pesantren Al Anshar, Pekanbaru, Riau dibeli secara kolektif oleh pengurus yayasan.
Saat membeli, tanah itu dibuat atas kepemilikan Saepuloh, perwakilan yayasan. Namun karena saat itu ayah Atta Halilintar menjadi pimpinan di pondok pesantren, kepemilikan kemudian berganti atas namanya.
“Terbitlah sertifikat atas nama beliau. Tapi tetap, tanah tersebut aset yayasan," ujar Dedek Gunawan, pengacara perwakilan Ponpes Al-Anshar.
Anofial Asmid kemudian dipecat sebagai ketua pondok pesantren. Otomatis, tanah yang telah dibuat atas namanya, diminta untuk dikembalikan.
"Perlu diketahui, aset bukan hanya di Pekanbaru, tapi juga di Jakarta dan beberapa daerah lain," kata Dedek Gunawan.
Sebagian aset, telah dikembalikan. Namun tidak untuk tanah di Pondok Pesantren Al Anshar. "2004, kami meminta kembali," ucapnya.
Setelah melalui proses panjang, Anofial Asmid akhirnya mengembalikan sertifikat tanah kepada Dokter Risda sebagai perwakilan yayasan, 2005. "Namun sebelum sempat dikembalikan, penerima kuasa meninggal dunia," imbuhnya.
Sehingga pengalihan aset tanah pondok pesantren tersebut otomatis batal. Pihak yayasan sudah membuka kembali komunikasi dengan Anofial Asmid.
“Saat hendak dibuatkan kembali (aktanya), beliau menolak dan mengklaim kalau itu (tanah) miliknya," kata Dedek Gunawan.
Lantas seperti apa profil dari Halilintar Anofial ayah dari Atta Halilintar ini? Dilansir dari berbagai sumber, berikut ulasan selengkapnya.
Profil Anofial Asmid
Halilintar Anofial Asmid lahir pada tanggal 13 Oktober 1986.
Halilintar Asmid adalah Ayah dari sebelas anak yang mengelola bisnis di berbagai negara, dan saat ini juga menjadi motivator di berbagai perusahaan besar dan ternama.
Halilintar Asmid seorang pebisnis yang andal dan menjadi inspirasi banyak orang.
Ia pernah melakukan perjalanan bisnis ke lebih dari 100 negara di lima benua bersama istri dan semua anaknya.
Dia merupakan putra sulung dari enam bersaudara.
Ayahnya bernama Asmid bin Datuk Syamsuddin Malako Kayo, sementara ibunya adalah Nurdini binti Zainuddin.
Sang ayah berasal dari Padang Tarok, Baso, Agam dan bekerja di Accounting Department Caltex.
Sementara ibunya yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran dari Universitas Andalas, berasal dari IV Angkek, Agam dan keluarganya merupakan perantau Minang asal Kabupaten Agam, Sumatra Barat.
Kedua orangtuanya pun menikah di Padang dan kemudian merantau ke Dumai.
Di tingkat perguruan tinggi, sosok calon mertua Aurel Hermansyah itu ternyata mengenyam pendidikan di kampus ternama di Indonesia
Yakni Universitas Indonesia angkatan tahun 1987 jurusan Teknik Elektro.
Ia menggeluti usaha butik dan kafe di negara Prancis serta peternakan kambing di negara Australia.
Halilintar Anofial Hamid menikah ketika masih kuliah di Jurusan Teknik Elektro UI tahun keempat, dengan Lenggogeni Faruk jurusan ekonomi UI tahun kedua.
Mereka berdua sama-sama berasal dari Riau. Hali di Dumai, Geni di Rumbai.
Biodata
Nama Lengkap : Halilintar Anofial Asmid.
Nama Panggilan : Hali, Halili.
Tempat Lahir : Dumay, Riau.
Tangga Lahir : 13 Oktober 1968.
Istri : Lenggogeni Faruk.
Ayah dari 11 Anak.
Profesi : Bisnismen.
Bisnis : Traveling, Cafe, Expor Impor.
Facebook : facebook.com/halilintarasmid
Youtube : youtube.com/c/genhalilintar
Situs : www.genhalilintar.com
Instagram : @HalilintarAsmid
Pendidikan
SDN 7 BukitJin Dumai
SDN 014 Labour Housing Dumai
SMP NEGERI BUKIT JIN DUMAI
SMA Negeri 2 Padang
SMA Negeri 1 Bukit Jin Dumai
Mengambil jurusan Faculty of literature di University of Indonesia
Jurusan Electronics Engineering di University of Indonesia
Anak
Atta Halilintar (Atta, 20 November 1994)
Sohwa Halilintar (Sohwa, 25 April 1996)
Sajidah Halilintar (Sajidah, 17 Juli 1997)
Thariq Halilintar (Thariq, 29 Januari 1999)
Iyyah Halilintar (Abqariyyah, 13 Juli 2000)
Saaih Halilintar (Saaih, 16 Maret 2002)
Fatim Halilintar (Fatim, 26 September 2003)
Fateh Halilintar (Fateh, 25 Februari 2006)
Muntaz Halilintar (Muntaz, 20 Mei 2008)
Saleha Halilintar (Saleha, 1 Oktober 2010)
Qahtan Halilintar (Qahtan, 12 Agustus 2012).