JATIMTIMES- Turnamen Catur Piala Ketua KONI Kota Malang Djoni Sudjatmoko yang diselenggarakan di Malang Creative Center (MCC) pada Sabtu 09/03 berlangsung seru.
274 peserta dari berbagai kategori mulai dari kategori U15, kategori umum, kategori Grand Master (GM), Grand Master Women (GMW), Master Internasional (MI), FIDE Master (FM) sangat antusias mengikuti turnamen tersebut, termasuk Abdul Jalal yang menjadi peserta tertua dalam turnamen catur ini.
Baca Juga : Pj Wali Kota Kediri Pimpin Rapat Evaluasi Perkembangan Kelurahan 2024
Abdul merupakan pendiri sekaligus pengelola Persatuan Catur Gajah Mada Malang yang berdiri di tahun 1992 dan sudah puluhan tahun menggeluti dunia catur bahkan banyak muridnya yang menjadi atlet nasional bahkan internasional.
Abdul mengatakan bahwa dirinya ikut berpartisipasi dalam turnamen yang diselenggarakan oleh Percasi Kota Malang bersama JatimTIMES ini bukan untuk menjadi pemenang atau berlomba, melainkan hanya sebagai hiburan karena kecintaannya dengan dunia catur yang menjadikannya ingin berpartisipasi lagi walau di usianya yang sudah menginjak 73 tahun.
"Usia saya kan sudah tidak muda lagi, tentu sudah banyak yang terkuras dari diri saya termasuk kecepatan dalam berpikir saat bermain catur, tetapi saya masih sering bermain dengan teman-teman saya di Gajah Mada," tuturnya.
Ia melanjutkan bahwa dirinya masih aktif melatih anak-anak yang berminat menggeluti dunia catur dan setiap harinya ada banyak anak yang datang ke Gajah Catur, untuk melakukan sparing dan belajar strategi catur dengannya. Ia mengelola Gajah Mada Catur bersama teman-temannya dan sebagian dari penghasilan mereka berasal dari catur dan dari hasil jualan kecil-kecilan di area Gajah Mada Catur tersebut.
"Dulu anggota Gajah Mada Catur itu puluhan orang dan banyak donatur juga, tetapi sekarang uang untuk memenuhi kebutuhan di sana itu pakai iuran anggota semua," imbuhnya saat diwawancarai di halaman gedung MCC lantai 2 Pada Sabtu (09/03).
Namun walau demikian, ia masih bisa menjaga dan mengelola Gajah Mada Catur sampai saat ini berkat kekonsistenan dirinya dan anggota dalam mematuhi peraturan serta menjaga nama baik Gajah Mada Catur. Dirinya juga menyampaikan kekhawatirannya tentang masa depan Gajah Mada Catur jika dirinya sudah tidak ada, karena sampai saat ini ia sendiri yang masih dipercayakan untuk mengelola keuangan serta masih turun ke lapangan untuk melatih atau mengajar teori catur, walaupun dirinya sudah menolak untuk mengurusi hal tersebut.
Baca Juga : Pj Wali Kota Apresiasi Turnamen Catur Nasional Piala Ketua KONI Kota Malang
"Untuk masa depan Gajah Mada Catur ini ya saya serahkan ke golongan ketua-ketua yang nantinya akan memilih siapa yang bisa mempertahankan Gajah Mada Catur ini kedepannya," tuturnya.
Di akhir wawancara pria asal Turen Kabupaten Malang itu mengakui bahwa Gajah Mada Catur Malang masih aktif menerima tamu atlet catur dari luar daerah yang berkunjung ke Malang dan menyediakan tempat penginapan bagi mereka serta berbagi pengalaman strategi catur kepada tamu yang datang ke Gajah Mada Catur.
"Sekarang saya mengelola sambil jualan kecil-kecilan di sana dan setiap harinya pasti ada yang datang berkunjung sehingga saya harus tetap berada di sana untuk menerima mereka," tutupnya.
