JATIMTIMES - Mengajarkan anak untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan bukanlah sesuatu yang mudah. Pasalnya, ibadah ini dilakukan dengan tidak makan dan minum selama sehari penuh atau lebih kurang 12 jam.
Oleh karena itu, orangtua perlu lebih jeli dalam menerapkan beberapa cara untuk mengajarkan puasa kepada anak. Dengan demikian, anak bisa memahami pentingnya puasa Ramadan sehingga dapat menumbuhkan nilai positif.
Baca Juga : Amalan-Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan: Memperkaya Ibadah dan Mendulang Pahala
Lalu bagaimana cara mengajarkan puasa Ramadan kepada anak sejak dini dan manfaatnya apa saja? Dilansir dari berbagai sumber, berikut cara mengajarkan puasa Ramadan kepada anak sejak dini beserta 4 manfaatnya.
1. Menjelaskan konsep puasa
Sebelum mengajak anak langsung berpuasa, sebaiknya kenalkan terlebih dahulu mengenai konsep puasa kepada anak, mulai dari penjelasan, cara, serta manfaat berpuasa. Gunakan kata-kata sederhana yang mudah dipahami anak-anak, seperti dengan cerita nabi.
Dengan begitu, pemahaman puasa akan tertanam dalam pikiran anak sehingga menjadi motivasi awal dirinya mau mencoba berpuasa.
2. Contohkan teladan berpuasa
Istilah orangtua adalah teladan bagi anak memang benar adanya. Tak terkecuali soal pendidikan agama, seperti ibadah puasa. Setelah mengenalkan konsep puasa, berikan contoh teladan berpuasa kepada mereka.
Hal tersebut akan semakin meyakinkan anak bahwa puasa adalah ibadah wajib dijalankan bagi umat Islam. Ini karena sesuatu yang diajarkan kepadanya juga diteladani oleh orangtuanya.
3. Ajari puasa secara bertahap
Ajari anak berpuasa secara bertahap saat mereka sudah mulai mau mencoba. Contohnya, di awal terapkan berpuasa selama 3 sampai 4 jam. Setelah mereka mulai terbiasa, ajarkan untuk berpuasa setengah hari, yaitu berbuka saat waktu zuhur dan dilanjutkan puasa sampai magrib.
Kemudian, ketika anak sudah siap barulah ajarkan berpuasa penuh sejak waktu subuh sampai magrib.
4. Jangan memaksa berpuasa
Dalam mengajarkan anak berpuasa, sebaiknya jangan pernah memaksa mereka untuk berpuasa atau menjalankan puasa penuh. Sebab, paksaan dapat memberikan persepsi negatif kepada anak dan membuatnya trauma.
Biarkan perasaan ingin berpuasa timbul dari diri anak sendiri. Dengan begitu, mereka akan mulai mencoba dan menjalankan puasa tanpa rasa tertekan.
5. Siapkan makanan dan minuman kesukaan
Menyiapkan makanan dan minuman kesukaan anak untuk sahur dan berbuka bisa menjadi motivasi bagi mereka. Anak akan merasa senang dan bersemangat ketika makan dan menganggap puasa adalah kegiatan yang menyenangkan.
Anda juga bisa bertanya kepada anak, makanan atau minuman apa yang mereka inginkan untuk sahur dan berbuka.
6. Berikan apresiasi
Baca Juga : Warga Perum Griya Kresna Asri Wagir Keluhkan Tingginya Tarif Pemakaian AirĀ
Cara lain untuk menumbuhkan semangat puasa pada anak adalah memberi apresiasi. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan pujian serta hadiah sederhana.
Dengan demikian, anak akan merasa dirinya hebat dan membuatnya semangat untuk melakukan puasa kembali.
Manfaat Mengajarkan Puasa Sejak Dini Kepada Anak
Melatih rasa empati
Jika dilakikan sejak dini, puasa bagi anak-anak dapat membentuk jiwa empati mereka. Sebab, saat mereka sedang berpuasa akan merasakan betapa beratnya menahan lapar dan dahaga, kendati misalnya, hanya sampai waktu setengah hari atau belum bisa penuh hingga Maghrib.
Pengalaman anak-anak ini akan mampu menumbuhkan rasa empati terhadap sesamanya yang selama ini hidup kekurangan atau membutuhkan bantuan. Tetapi, dalam hal ini pembentukan rasa empati akan lebih berhasil jika mendapatkan pendampingan dan penjelasan dari guru maupun orang tua.
Pembiasaan ketaatan sejak dini
Mulai puasa sejak dini merupakan salah satu upaya untuk membentuk semangat ketaatan seorang anak kepada Allah SWT. Jika sudah dididik sejak dini, Insya Allah akan membentuk karakter takwa pada diri anak. Hal ini akan menjadi basis keimanan yang kuat untuk bekal menjadi manusia yang shalih dengan disiplin menjalani aturan-aturan syariat di kehidupan selanjutnya ketika sudah baligh.
Melatih kedisiplinan
Menjalankan puasa sejak usia dini juga mampu melatih kedisiplinan anak. Sebab, dengan berpuasa dia akan teratur bangun untuk sahur dan berbuka puasa jika sudah waktunya. Pola hidup yang konsisten ini jelas akan membentuk perilaku disiplin pada anak dan harapannya juga bisa diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari yang lebih kompleks.
Sehingga, berpuasa sejak dini bagi anak kecil, sebelum balgih, penting untuk membentuk karakter anak. Saat masih latihan, puasa anak-anak tidak harus penuh dari terbit fajar sampai matahari terbenam. Bisa setengah hari atau dengan durasi yang lebih singkat sesuai dengan kemampuan anak.
Melatih mental
Mulai mengajarkan dan mengajak anak berpuasa sedari dini, bagi anak-anak juga bisa membuat emosi dalam dirinya lebih stabil. Sekadar diketahui, dari banyak referensi, emosi orang yang berpuasa lebih stabil dibanding saat tidak sedang berpuasa. Hal ini tentu akan mempercepat pendewasaan mental anak, jika mulai dibiasakan dengan berpuasa, dan baik jika segera dimulai.