JATIMTIMES - Salah satu tantangan sebagai seorang mahasiswa adalah mengelola keuangan yang mereka miliki. Mahasiswa tentunya memiliki berbagai kebutuhan untuk mencukupi hidup maupun kebutuhan perkuliahan.
Apalagi jika mahasiswa tersebut tinggal berjauhan dengan orang tua mereka untuk sekedar melanjutkan pendidikan. Lantas, bagaimana cara mahasiswa untuk mengelola keuangan yang mereka miliki?
Baca Juga : 2024 dan Dinamika Harga Emas: Perspektif Ekonomi Makro dan Mikro
JatimTimes berkesempatan menanyakan hal tersebut ke mahasiswa di beberapa kampus yang ada di Kota Malang. Misalnya, Wiwin mahasiswi program studi Universitas Negeri Malang (UM) yang menyampaikan, dirinya bisa mengelola keuangannya sendiri untuk kebutuhan akademik maupun non akademik dan merasa tidak terbebani dengan masalah keuangan.
"Saya sih bisa mengelola keuangan sendiri, karena saya memperhitungkan segala kebutuhan yang dibutuhkan sebelum mengeluarkan uang, baik itu untuk kebutuhan akademik maupun non akademik. Jadi saya tidak terbebani dengan masalah keuangan, karena saya tahu apa yang harus dilakukan dengan uang yang saya miliki," jelasnya.
Wiwin kemudian menuturkan bahwa dirinya mendapatkan kiriman dari orang tuanya sebesar Rp 1 juta per bulan dan membagi uang tersebut untuk berbagai keperluan mulai dari sewa kos, makan, kebutuhan sehari-hari, dan keperluan dari kampus.
"Kebetulan uang yang saya dapatkan dari orang tua saya untuk sebulan itu Rp 1 juta. Saya membagi uang tersebut Rp 300 ribu untuk membayar sewa kost, Rp 200 ribu untuk antisipasi jika ada keperluan kampus, dan Rp500 ribu saya gunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari," terangnya.
Sama halnya dengan Ocha, mahasiswi semester 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Merdeka Malang (Unmer) yang mengatakan bahwa dirinya merasa bisa mengelola keuangan tanpa bimbingan orang tua. Walaupun di awal perkuliahan masih cukup sulit beradaptasi dengan lingkungan di Malang yang serba murah dan membuatnya tidak perhitungan mengeluarkan uang.
"Saya bisa mengelola keuangan saya tanpa bimbingan dari orang tua, walaupun awalnya saya kaget melihat harga barang di Malang yang murah-murah dan membuat saya tidak perhitungan dalam mengelola keuangan," ucapnya.
Yonathan Mahasiswa Teknik Pengairan Universitas Brawijaya juga menjelaskan tentang bagaimana dirinya mengelola keuangan yang dia miliki di tengah pembayaran registrasi kampus yang tidak sedikit, dirinya bisa mengimbangi kebutuhan kehidupannya sehari-hari.
Baca Juga : 7 Tips Tetap Hemat di Bulan Suci RamadanĀ
"Saya mengelola keuangan saya dengan cara saya sendiri. Seperti yang diketahui ya kalau registrasi di kampus saya itu bisa dibilang tidak sedikit. Maka dari itu saya juga harus bisa hidup sederhana mungkin untuk mengurangi beban orang tua saya," ujarnya.
Yonathan kemudian melanjutkan bahwa dirinya memenuhi kebutuhan makan paling sedikit Rp 15 ribu per harinya, membayar kost per bulan Rp 650 ribu dan kebutuhan lainnya Rp 300-500 ribu per bulan.
"Saya untuk makan cuma Rp 15 ribu per hari karena saya hanya membeli lauk. Nasinya saya masak sendiri. Untuk bayar kost itu Rp 650 ribu per bulan dan kebutuhan lain Rp300-500 ribu per bulan," tandasnya.
Menjadi mahasiswa perantau memang tidaklah mudah, selain harus bisa jauh dari orang tua kalian juga harus mampu mengelola keuangan yang kalian miliki agar mampu bertahan hidup di tanah perantauan dan mengimbangi antara kebutuhan perkuliahan maupun kebutuhan untuk kepentingan hidup sehari-hari.