JATIMTIMES - Hari ini, Kamis, pada tanggal 29 Februari 2024, umat Islam Indonesia kehilangan sosok yang sangat dihormati, Ny Hj. Muthmainnah Aschal.
Beliau adalah putri dari KH Abdullah Schal, putri KH. Abdullah Schal, cicit Syaikhona Kholil Bangkalan. Kembalinya Ny Hj. Muthmainnah Aschal kepada sang pencipta membuat masyarakat Bangkalan berduka cita karena kehilangan sosok wanita panutan Bangkalan.
Baca Juga : BUMN Tertua di Jatim, SIER Memasuki Usia Emas dengan Syukur dan Doa Bersama
Lantas seperti apa sosok Ny Hj. Muthmainnah Aschal? Dilansir dari berbagai sumber, berikut sosok singkat dari Ny Hj. Muthmainnah Aschal.
Ny Hj. Muthmainnah Aschal adalah pengasuh pondok pesantren Putri Syaichona Moh Cholil Bangkalan. Nyai Muthmainnah dikenal sebagai nyai keramat. Beliau sangat dihormati di Madura, khususnya Bangkalan. Hal ini tidak lepas dari faktor geneologis, yang mana Nyai Muth merupakan keturunan Kiai Kholil Bangkalan. Ayah Nyai Muth, Kiai Abdullah Schal, adalah cicit Kiai Kholil serta menjadi pengasuh generasi keempat Pondok Pesantren Syaikhona Kholil. Ibunya, Nyai Sumtin, berasal dari Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang.
Sekarang, Nyai Muth menjadi pengasuh Pondok Putri Pesantren Syaikhona Kholil. Pesantren Syaikhona Kholil didirikan oleh Kiai Kholil Bangkalan. Beliau adalah ulama besar yang amat berpengaruh tidak hanya di Madura, bahkan sampai Jawa dan pelosok Nusantara lainnya. Beliau diyakini sebagai wali Allah yang punya keramat (karamah). Ada banyak ulama tersohor Nusantara yang merupakan muridnya, misalnya Kiai Hasyim Asy’ari dan Kiai Wahab Hasbullah.
Keilmuan yang sangat mumpuni, dermawan, suka membantu masyarakat, berkarisma, dan punya banyak dedikasi, ditambah faktor geneologis dari ulama besar, tak heran kalau Nyai Muth menjadi ulama perempuan yang begitu berpengaruh di masyarakat.
Baca Juga : Berita Duka, Nyai Muthmainnah Pengasuh Pesantren Putri Syaikhona Cholil Bangkalan Wafat
Nyai Muth tidak hanya membekali santri dan alumni dengan ilmu keagamaan, melainkan juga mengajari mereka skill membatik, produksi minuman kemasan, bordir, dan lainnya. Sehingga, mereka semakin berdaya di masyarakat. Namun, demikian, beliau tidak suka murid-muridnya menomorduakan ilmu agama. Nyai Muth merupakan ulama perempuan yang senantiasa membantu perempuan agar bisa sukses.
