JATIMTIMES - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang terus berupaya melakukan inovasi terkait penanganan sampah. Salah satunya mempertimbangkan untuk menjajaki kerja sama dengan pihak ketiga dalam hal pengelolaan sampah di TPA Supit Urang.
Kepala DLH Kota Malang Noer Rahman Wijaya mengaku sejauh ini kapasitas tempat sampah di TPA Supit Urang semakin hari semakin berkurang. Dalam data yang didapat, per hari sampah yang masuk mencapai 600 sampai 700 ton.
Baca Juga : P2BA-BIPA Unisma Lestarikan Cinta Bahasa Lewat Festival Bahasa
“Rate sampah semakin hari semakin naik. Dulu 600 sekarang 700 ton per hari. Saat ini trennya naik,” kata Noer Rahman kepada awak media.
Oleh karena itu, tebersit dalam pikiran pejabat DLH Kota Malang untuk menjajaki kerja sama dengan pihak ketiga. Apalagi APBD juga tidak dapat meng-cover semua permasalahan sampah tersebut.
Rahman mengaku bahwa ada sejumlah pihak ketiga yang menjalin komunikasi dengan DLH Kota Malang untuk mengelola sampah. Tetapi, Rahman mengaku masih akan menggodok regulasi agar tetap sesuai aturan.
“Beberapa pihak ketiga sudah mengajak diskusi bersama. Tapi kembali lagi perbaiki regulasi sehingga menerima dampak positif pengelolaan sampah. Karena secara regulasi ada ketetapan aturan kerja sama yang saling menguntungkan,” ucap Rahman.
Rahman pun memberi contoh, ada sejumlah daerah seperti Bali dan Bekasi yang telah melakukan kerja sama dengan pihak ketiga untuk mengelola sampah. Dan hasilnya, ia melihat cukup berhasil. Ditambah daerah tersebut jumlah sampahnya tidak sebanyak di Kota Malang.
Baca Juga : Tertarik Investasi di Wisata Songgoriti? Perumda Jasa Yasa Buka Peluang Kerja Sama
“Yang dikerjasamakan adalah sampah yang dihasilkan Kota Malang. Mereka (pihak ketiga) yang mengelola TPA. Jadi, antara transit sama overloading sama pihak ketiga,” jelas Rahman.
Jika penjajakan kerja sama dengan pihak ketiga terlaksana, Rahman mengaku peluangnya akan besar sekali. “Besar sekali peluangnya di Kota Malang, sesuai kapasitas. Bayangkan saja Denpasar 400 ton sehari, di sini 600 ton sehari. Terkait regulasi ada step-step, sehingga sama-sama menguntungkan dan secara aturan benar. Tidak menutup kemungkinan tahun ini bisa terlaksana,” tukas Rahman.