JATIMTIMES - Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana bertakziah ke kediaman rumah duka anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Senin (26/2/2024). Dalam kunjungannya, Kholis juga memberikan santunan serta berjanji bakal memfasilitasi pengurusan surat izin mengemudi (SIM) bagi kedua putri anggota KPPS yang meninggal dunia tersebut.
Kehadiran Kholis beserta jajaran Pejabat Utama Polres Malang di rumah duka yang berlokasi di Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang disambut hangat oleh pihak keluarga almarhumah Salmiati Ningsih.
Baca Juga : Rentan Diidap Penduduk Indonesia, Waspadai Skizofrenia
"Kami dari Polres Malang tentunya berempati atas wafatnya almarhumah selaku salah satu KPPS di Kecamatan Kromengan," tuturnya saat ditemui media online ini usai bertakziah, Senin (26/2/2024).
Sebagaimana diberitakan, anggota KPPS yang meninggal tersebut bernama Salmiati Ningsih (56). Anggota KPPS tersebut bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 7, Desa Ngadirejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang.
Anggota KPPS tersebut meninggal dunia pada Kamis (15/2/2024). Sebelumnya yang bersangkutan dikabarkan sempat melakukan perekapan penghitungan. Namun yang bersangkutan akhirnya dilarikan ke puskesmas, sebelum kemudian dikabarkan dirujuk ke Rumah Sakit Wava Husada, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang dan dinyatakan meninggal dunia.
"Saya hadir hari ini memang kami menunggu selesainya proses pleno di kecamatan, terutama di Kromengan. Jadi harapannya kedatangan kami tidak mengganggu aktivitas kegiatan yang berhubungan dengan Pemilu," tutur Kholis.
Perwira Polri dengan pangkat dua melati ini mengaku sangat mengapresiasi dedikasi yang diberikan oleh almarhumah. Berkat dedikasi yang telah diberikan, pelaksanaan Pemilu di Kecamatan Kromengan khususnya di TPS tempat almarhumah bertugas dapat berjalan lancar.
"Tentunya beliau sudah melakukan pekerjaan yang luar biasa, dan kami sangat mengapresi itu. Kabupaten Malang sampai sekarang tidak ada hal-hal yang menganggu situasi, semuanya berjalan lancar. Termasuk di Kromengan ini, catatan kami termasuk salah satu kecamatan yang paling cepat menyelesaikan pleno di tingkat PPK," imbuhnya.
Sekedar informasi, kematian almarhumah meninggalkan dua orang putri. Yakni Nazwa Cahya Mutiara (21) dan Titus Almira Dewi (16).
Baca Juga : 75 Petugas Pemilu di Jatim Meninggal Dunia, Pemprov Salurkan Santunan Rp 750 Juta
"Kedatangan saya di sini juga untuk memberikan semangat kepada kedua putri almarhumah. Kami coba memberi dukungan, bantuan apa yang diperlukan. Alhamdulillah juga sudah ada batuan dari pemerintah dalam hal ini Provinsi (Jawa Timur) dan BPJS Ketenagakerjaan untuk almarhumah," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, keluarga almarhumah juga mendapat santunan dari Pemerintah Provinsi Jatim dan BPJS Ketenagakerjaan. Santunan yang diberikan tersebut mencapai ratusan juta. Yakni Rp 10 juta dari Pemprov Jatim dan Rp 247 juta dari BPJS Ketenagakerjaan.
Santunan tersebut juga diperuntukkan bagi beasiswa kedua putri almarhumah hingga kuliah. Selain itu, beberapa santunan juga datang dari berbagai pihak. Diantaranya dari Kapolres Malang yang juga memberikan tali asih kepada keluarga almarhumah saat bertakziah pada Senin (26/2/2024).
Dalam atensinya, Kholis juga meminta kepada Kapolsek Kromengan untuk berkoordinasi dengan jajaran Muspika. Nantinya apabila ada sesuatu yang diperlukan, Kholis mengaku Polres Malang bakal memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan keluarga almarhumah.
"Apabila ada hal-hal yang perlu kami bantu, akan kami bantu. Tadi sudah ada komunikasi membutuhkan SIM, nanti kami berikan fasilitas untuk bisa mendapatkan SIM. Kedua putrinya almarhumah ini masih bersekolah, kuliah dan di SMK," pungkasnya.
