JATIMTIMES - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang terus melakukan berbagai upaya preventif atau pencegahan untuk menekan angka stunting di Kota Malang.
Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Donny Sandito menyampaikan, bahwa dalam hal penanganan stunting atau proses gagal tumbuh terhadap bayi, Dinsos-P3AP2KB memiliki tugas untuk melakukan upaya preventif. Sedangkan Dinas Kesehatan melakukan upaya kuratif.
Baca Juga : Webinar ASN Belajar Pemprov Jatim Jangkau 1,5 Juta Peserta
"Jadi kita ini lebih ke langkah preventif atau pencegahan. Kalau di Dinkes lebih ke langkah kuratif. Sehingga kami melakukan pencegahan terkait stunting," ujar Donny kepada JatimTIMES.com, Minggu (25/2/2024).
Mantan Camat Kedungkandang ini menjelaskan, berbagai upaya preventif telah dilakukan oleh Dinsos-P3AP2KB Kota Malang. Mulai dari melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah tentang pentingnya konsumsis Vitamin B untuk membantu perkembangan sel di dalam tubuh.
Kemudian, mengandalkan duta generasi berencana atau Duta GenRe yang tersebar di lima kecamatan di Kota Malang untuk melakukan sosialisasi kepada para remaja terkait bahaya pernikahan dini dan melakukan perencanaan dalam menikah serta membangun rumah tangga yang harmonis dan sehat.
"Langkah preventif yang kami lakukan misalnya mensosialisasikan penyebab stunting di Kota Malang," kata Donny.
Selain itu, Dinsos-P3AP2KB Kota Malang juga gencar menggelar Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) yang berkolaborasi dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Di mana Program SOTH dijalankan melalui peranan dari kelompok-kelompok Bina Keluarga Balita (BKB). Melalui kader BKB yang memiliki kedekatan dengan masyarakat, maka pemberian informasi terkait cara pola asuh terhadap anak yang benar dapat tersampaikan dengan baik. Maka akan berdampak pada penurunan angka stunting di Kota Malang.
Selain itu, Dinsos-P3AP2KB Kota Malang juga menggerakkan Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari unsur bidan, kader keluarga berencana dan kader PKK. Di mana Tim Pendamping Keluarga ini memiliki beberapa tugas pokok dan fungsi.
Baca Juga : Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Kuatkan Pendataan untuk Tangani Kemiskinan
Pertama, melakukan pendampingan kepada keluarga yang berisiko stunting, yakni calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan dan bayi di bawah dua tahun atau baduta.
Kedua, melakukan identifikasi faktor risiko stunting secara surveilans atau pengamatan sistematis yang dilakukan terus menerus terhadap data informasi mengenai kondisi kesehatan, serta melakukan pendokumentasian dalam aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil).
Ketiga, melakukan fasilitasi pelayanan kesehatan dan rujukan ke fasilitas kesehatan untuk keluarga yang berisiko stunting. Selanjutnya, keempat melakukan fasilitasi dalam penerimaan bantuan sosial bagi keluarga pra sejahtera.
Pihaknya berhadap, dengan adanya berbagai upaya yang dilakukan oleh Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, angka stunting di Kota Malang dapat turun secara signifikan. Tercatat berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, persentase angka stunting Kota Malang di Bulan November 2023 lalu sebesar 9,58 persen.
