JATIMTIMES - Maraknya kasus bullying yang terjadi di kalangan pelajar belakangan ini menjadi perhatian Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jawa Timur (Jatim) Aries Agung Paewai. Dia tak ingin kasus bullying terjadi di lingkungan lembaga pendidikan Jatim.
Karena itu, di sela kunjungannya ke Banyuwangi, Sabtu (24/2/2024), dia menyampaikan sejumlah pesan untuk kepala sekolah terkait hal tersebut. Ini sekaligus menjadi bahan penguatan kepala Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Luar Biasa (SLB) yang dilakukan oleh Dindik Jatim.
Baca Juga : Belajar dari Ronald Read, Punya Uang Miliaran Saat Pensiun Tak Harus Punya Bisnis
Pada kesempatan itu, Aries Agung Paewai menyampaikan pesan di hadapan kepala sekolah yang tergabung dalam Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Negeri Cabang Dinas Banyuwangi, di SMAN 1 Cluring, Kabupaten Banyuwangi.
"Mari kita menjaga kekompakan yang bersekolah di Banyuwangi, dan hindari bullying. Saya yakin ke depan Banyuwangi semakin maju," ujar pria yang juga menjabat Pj Wali Kota Batu tersebut, dikutip Minggu (25/2/2024).
Momen ini juga dimanfaatkan Aries untuk menekankan kembali pentingnya inovasi bagi sekolah dan kerja sama antar lembaga pendidikan. Maraknya kasus bullying yang masih terjadi di lingkungan pendidikan perlu menjadi perhatian bersama.
"Satu sekolah dan sekolah lainnya seyogiyanya harus saling bekerja sama, saling memperhatikan dan jangan saling menyalahkan. Karena setiap manusia tidak ada yang sempurna," kata Aries.
Terlebih, lanjut dia, jika salah satu sekolah mengalami permasalahan, maka sekolah yang lain harus saling membantu mencarikan solusi secara bersama-sama. Dengan begitu, permasalahan tersebut bisa segera diselesaikan bersama.
Dalam kegiatan di SMA Negeri 1 Cluring, Kadindik juga melihat secara langsung kegiatan ekstra kurikuler pramuka, PMI, dan beladiri. Sebelumnya, dalam kunjungan ke Banyuwangi, Aries Agung Paewai juga sempat memimpin Apel Kebangsaan di GOR Tawang Alun Banyuwangi.
Baca Juga : Dinsos-P3AP2KB Giatkan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
Apel ini diikuti oleh lebih dari 2000 peserta dari berbagai sekolah menengah di Kabupaten Banyuwangi. Acara ini menjadi langkah nyata dalam memupuk rasa persatuan di antara siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB).
Dalam kesempatan tersebut, Kadindik Aries Agung Paewai menyampaikan sejumlah pesan. Aries Agung Paewai menyoroti makna mendalam dari Apel Kebangsaan ini. Ia menekankan bahwa kegiatan tersebut mengingatkan akan hakikat negara Indonesia yang berlandaskan Pancasila.
"Sebagai bangsa Indonesia, belajar menjadi pondasi utama dalam menjaga kedaulatan negara. Tanpa belajar, kita tidak mungkin bisa menjaga kedaulatan negara Republik Indonesia," ungkapnya.