JATIMTIMES - Salah satu penyebab terjadinya inflasi di Kota Batu yakni komoditas cabai rawit. Untuk menekan inflasi pada tahun 2024 ini, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batu mengunggulkan gerakan tanam cabai di tiga kecamatan di Kota Batu.
Sekretaris Daerah Kota Batu, Zadim Efisiensi mengatakan, program unggulan TPID Tahun 2024 telah disepakati untuk mengangkat tanaman cabai sebagai salah satu komoditas yang sering kali memiliki andil pada kenaikan tingkat inflasi. Karena itu harus dilakukan upaya gerakan tanam cabai yang akan dilaksanakan di tiga kecamatan di Kota Batu.
Baca Juga : Bawaslu Kota Batu Hentikan Kasus Dugaan Money Politics Ini Alasannya
“Nantinya di masing-masing kecamatan, di antaranya Kecamatan Batu, Junrejo, dan Bumiaji akan bekerja sama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT),” ucap Zadim, Kamis (22/2/2024).
Program unggulan TPID Tahun 2024 akan berkolaborasi dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Batu. Di antaranya Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
TPID menjadikan program ini sebagai program unggulan, demi menjaga stabilisasi pasokan dan harga bahan pokok. “Hal ini penting sehingga diharapkan mampu mengendalikan tingkat inflasi,” tambah Zadim saat di Aston Inn Kota Batu.
Tingginya harga cabai rawit yang kerap terjadi ini memang menjadi perhatian Penjabat Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai. Karena itu pihaknya bersama dengan Tim TPID Kota Batu di tahun 2023 sebelumnya kerap bersama menanam bibit cabai di beberapa lokasi.
Bahkan ke depan program ini akan dimasifkan menyasar beberapa sektor. Sehingga saat harga naik, masyarakat bisa mendapatkan cabai dengan stabil tanpa merogoh kocek tinggi.
Baca Juga : Jelang Ramadan Harga Beras dan Telur Meroket
Mengingat harga cabai rawit yang kerap mengalami lonjakan tinggi, bahkan harganya bisa tembus Rp 100 ribu per kilogramnya, bertahan hingga beberapa bulan.
Sedang akhir tahun 2023 lalu, Penjabat Wali Kota Batu Aries Agung Paewai bersama OPD melakukan tanam cabai rawit sejumlah 1.500 bibit di kawasan Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji.
