free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Tekno

Setelah Smart Watch, Kini Muncul Inovasi Anting Pintar

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Dede Nana

19 - Feb - 2024, 15:06

Placeholder
Smart earring atau anting pintar, inovasi peneliti Universitas Washington (UW) yang ingin menggeser teknologi smart watch. (Foto: Raymond Smith/Universitas Washington)

JATIMTIMES - Setelah ramai penggunaan smart watch atau jam tangan pintar untuk memantau aktivitas olahraga, kini muncul inovasi anting pintar. Inovasi yang dirancang oleh peneliti Universitas Washington (UW) tersebut diklaim bisa memantau berbagai parameter kesehatan yang lebih lengkap.

Menurut para peneliti, perhiasan yang terletak di telinga tersebut memiliki teknologi tinggi dan lebih unggul dibandingkan jam tangan pintar. Khususnya dalam mendeteksi suhu kulit saat istirahat. 

Baca Juga : Romantic Ride Bersama Idola Baru

Selain itu, para peneliti mengatakan perhiasan tersebut dapat disesuaikan untuk memantau tanda-tanda stres dan demam. Termasuk memantau pola makan dan olahraga, dan bahkan memantau tanda-tanda ovulasi.

Saya memakai jam tangan pintar untuk melacak kesehatan pribadi saya, namun saya menemukan bahwa banyak orang menganggap jam tangan pintar itu ketinggalan jaman atau berukuran besar dan tidak nyaman,” kata salah satu penulis utama Qiuyue (Shirley) Xue, mahasiswa doktoral UW di Paul G. Sekolah Ilmu & Teknik Komputer Allen, dilansir dari The Debrief, Senin (19/2/2024).

Saya juga suka memakai anting, jadi kami mulai memikirkan hal unik apa yang bisa kami dapatkan dari daun telinga," imbuhnya. 

Dari pemikiran itulah lantas memunculkan ide Xue untuk menciptakan anting pintar. Di mana anting ini dapat memantau suhu tubuh manusia saat bersentuhan langsung dengan daun telinga. 

Para peneliti juga menyadari bahwa desain beberapa anting yang menjuntai dapat menyempurnakan data tersebut dengan pembacaan dari luar tubuh. “Kami menemukan bahwa merasakan suhu kulit di daun telinga, dibandingkan di tangan atau pergelangan tangan, jauh lebih akurat,” jelas Xue.  

"Ini juga memberi kami pilihan untuk menggantungkan bagian sensor, sehingga bisa memisahkan suhu ruangan dari suhu kulit," sambungnya. 

Kemampuan untuk membandingkan suhu kulit dengan suhu sekitar dapat memberikan anting cerdas teoretis ini kemampuan untuk menentukan apakah pemakainya sedang demam, memiliki suhu tubuh rendah yang tidak sehat, atau hanya terpengaruh oleh lingkungan sekitar.

Dalam membuat inovasi ini, tim Soon Xue mempertimbangkan untuk membuat anting pintar yang ringan dipakai, kuat mengunpulkan data, dan tahan lama. Sehingga anting pintar tidak perlu diisi daya secara terus-menerus. 

Ini adalah pertimbangan yang rumit,” kata penulis utama Yujia (Nancy) Liu, mahasiswa master UW di departemen teknik elektro dan komputer, saat melakukan penelitian. 

Biasanya, jika ingin daya bertahan lebih lama, Anda harus memiliki baterai yang lebih besar. Tapi kemudian Anda mengorbankan ukuran. Menjadikannya nirkabel juga memerlukan lebih banyak energi," imbuhnya. 

Usai melalui beberapa tahap desain awal dan telah dipublikasikan melalui jurnal Proceedings of the ACM on Interactive Mobile Wearable and Ubiquitous Technologies, anting pintar berukuran sebesar penjepit kertas. Termasuk di dalamnya terdapat chip Bluetooth untuk komunikasi, baterai yang dapat diisi ulang, memiliki dua perangkat terpisah dan sensor suhu. Anting pintar ini juga memiliki daya tahan baterai hingga 28 hari berkat metode komunikasi nirkabel yang cerdik.

Alih-alih memasangkannya dengan perangkat yang menggunakan lebih banyak daya, anting-anting tersebut menggunakan mode iklan Bluetooth – transmisi yang disiarkan oleh perangkat untuk menunjukkan bahwa perangkat tersebut dapat dipasangkan,” jelas para peneliti. 

Setelah membaca dan mengirimkan suhu, perangkat akan memasuki mode tidur nyenyak untuk menghemat daya," sambung komentar para peneliti. 

Baca Juga : Launching Program "FKIK Goes for the Green Campus", FKIK Komitmen Wujudkan Lingkungan Kampus yang Berkelanjutan

Untuk menjalankan fungsi “pintar”, sensor suhu perangkat dipasang di telinga dengan magnet yang berlawanan. Pada saat yang sama, bagian yang menjuntai berisi sensor terpisah dapat mengukur suhu sekitar ruangan. Kedua pengukuran tersebut, kata para peneliti, dapat memberikan wawasan yang signifikan mengenai kesehatan dan kesejahteraan pemakainya.

Salah satu potensi yang bisa diterapkan ke anting pintar adalah pemantauan demam yang lebih akurat. Untuk mencapai tujuan tersebut, para peneliti memantau suhu daun telinga 20 pasien sehat dan lima pasien demam sepanjang hari. Hasilnya menunjukkan perbedaan besar antara suhu harian pasien sehat dan pasien sakit. 

Dalam dunia kedokteran, kita sering memantau demam untuk menilai respons terhadap terapi – untuk melihat, misalnya, apakah antibiotik bekerja pada infeksi,” kata rekan penulis Dr. Mastafa Springston, seorang instruktur klinis di Departemen Pengobatan Darurat di Amerika Serikat. Fakultas Kedokteran UW.  

Pemantauan jangka panjang adalah cara untuk meningkatkan sensitivitas dalam mendeteksi demam karena demam bisa naik dan turun sepanjang hari," sambung Springston. 

Selain demam, anting pintar juga bisa memantau pola olahraga dan stres. Di mana anting pintar bisa mendeteksi melalui perubahan kecil pada suhu tubuh. Para peneliti juga mengatakan ada satu fungsi yang dapat dicapai oleh anting pintar, dan tidak dimiliki oleh smart watch atau jam tangan pintar, yakni melacak ovulasi. 

Perangkat wearable saat ini seperti Apple Watch dan Fitbit memiliki sensor suhu, namun perangkat tersebut hanya memberikan suhu rata-rata pada hari itu, dan pembacaan suhu dari pergelangan tangan dan tangan terlalu berisik untuk melacak ovulasi,” kata Xue.  

Jadi kami ingin mengeksplorasi penerapan unik untuk anting-anting tersebut, terutama penerapan yang mungkin menarik bagi wanita dan siapa saja yang peduli dengan fashion," imbuhnya Xue. 

Meskipun prototipe saat ini belum tersedia secara komersial, para peneliti mengatakan tampilan anting pintar dapat dipersonalisasi dengan bentuk anting pada umumnya, tanpa mempengaruhi keakuratan deteksi suhu. Misalnya anting berbentuk atau dihiasi dengan batu permata tertentu.  

Ke depan, para peneliti juga akan mempertimbangkan agar anting pintar bisa menggunakan tenaga surya bahkan energi kinetik. Sehingga anting pintar tak perli diisi daya namun dibiarkan mencati energinya sendiri. 

Tak hanya itu, para peneliti juga berharap bisa mengembangkan perhiasan pintar dalam bentuk lainnya untuk kebutuhan analisis medis. Seperti kalung dan lainnya.  “Pada akhirnya, saya ingin mengembangkan satu set perhiasan untuk pemantauan kesehatan,” kata Xue.  

Anting-anting tersebut dapat mendeteksi aktivitas dan metrik kesehatan seperti suhu dan detak jantung, sementara kalung dapat berfungsi sebagai monitor elektrokardiogram untuk data kesehatan jantung yang lebih efektif," pungkas Xue. 


Topik

Tekno anting pintar smart watch fungsi anting pintar inovasi kesehatan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Dede Nana