JATIMTIMES - Sebuah tabung gas elpiji meledak dan mengakibatkan satu rumah terbakar. Peristiwa itu terjadi di Jalan Kerto Pamuji No 18, Kelurahan Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Minggu (18/2/2024).
Peristiwa ledakan hingga terjadi kebakaran rumah itu pertama kali dilaporkan oleh warga bernama Yanto Catur Priyanto. Ia melaporkan ke Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Malang sekitar pukul 7.39 WIB.
Baca Juga : KPU Kabupaten Malang Ajukan Santunan Bagi Petugas KPPS yang Meninggal Dunia
Kepala UPT Damkar Kota Malang, Agoes Soebekti membenarkan adanya peristiwa tersebut. Peristiwa itu terjadi karena tabung gas yang bocor sehingga mengakibatkan ledakan.
“Kami mendapat laporan dari warga sekitar pukul 07.39 WIB. Kurang lebih 15 anggota langsung meluncur ke lokasi dengan menggunakan 4 unit mobil Damkar,” kata Agoes kepada awak media.
Kurang lebih 10 menit, tim Damkar Kota Malang sudah tiba di lokasi. “Diketahui rumah yang terbakar tersebut milik Agus Riyanto. Total rumah yang terbakar kurang lebih 20 meter persegi,” kata Agoes.
Usai tiba di lokasi, anggota Damkar Kota Malang langsung melokalisir wilayah yang terdampak kebakaran. Mulai dari rumah yang terbakar hingga sekitarnya. Tapi ternyata, warga lebih dulu memadamkan api yang membakar sebagian sisi rumah itu.
”Sesampainya di lokasi, api sudah dipadamkan oleh warga sekitar. Anggota mulai operasi sekitar pukul 07.52 WIB. Lama penyelesaian sekitar 30 menit. Sekitar pukul 08.22 WIB sudah selesai,” beber Agoes.
Akan tetapi, anggota Damkar Kota Malang juga sekaligus memberikan edukasi kepada warga terkait pencegahan dan penanganan kebakaran. “Tim kami juga memastikan lokasi kebakaran sudah aman. Kemudian memberikan edukasi mengenai pencegahan dan penanganan kebakaran,” imbuh Agoes.
Baca Juga : Kisah Abu Dujanah, Sahabat Pemberani dalam Berbagai Perang dengan Ciri Ikat Kepala
Atas peristiwa itu, enam orang mengalami luka akibat ledakan tabung gas elpiji tersebut. Kemudian, enam orang korban itu langsung dilarikan ke rumah sakit.
“Korban luka ada 6 orang, mereka langsung dilarikan ke RSSA. Sementara untuk kerugian material mencapai Rp 10 juta,” tukas Agoes.
